Tim PKM-PM UNIM Bone Hadirkan Pendekatan Montessori untuk Tingkatkan Kemampuan Numerasi Anak Pegunungan

oleh -98 x dibaca

BONTOCANI, TRIBUNBONEONLINE.COM–Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa skema Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) resmi memulai tahap implementasi program “Merajut Numerisasi” di SD Inpres 6/80 Pammusureng, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.

Program ini difokuskan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika murid kelas jauh, khususnya pada anak-anak kelas 1 dan 2 yang tinggal di wilayah pegunungan. Tim ini terdiri dari Pebriani (Pendidikan Bahasa Indonesia), Hasniar (Pendidikan Matematika) dan Anita Ramadhani (Pendidikan Matematika). Kegiatan ini dilaksanakan di bawah bimbingan dosen pembimbing dari UNIM Bone yang aktif mendukung inisiatif pemberdayaan pendidikan di daerah terpencil.

Melalui pendekatan Montessori yang dikolaborasikan dengan nilai lokal, tim menghadirkan pengalaman belajar berhitung yang kontekstual dan menyenangkan. Berbagai materi numerasi dasar seperti pengenalan angka, operasi hitung sederhana dan pola bilangan dikemas dalam media belajar manipulatif dan visual, sehingga lebih mudah dipahami oleh murid.

BACA JUGA:  Rapat Rutin K3S Kecamatan Cina 

Sesi pembelajaran dilaksanakan secara partisipatif, di mana murid diajak bermain sambil belajar menggunakan alat peraga hasil kreasi tim. Aktivitas ini bertujuan merangsang komunikasi matematis yang selama ini menjadi tantangan bagi anak-anak di wilayah pelosok.

Kepala SD Inpres 6/80 Pammusureng, Ilham, S.Pd., menyambut baik kehadiran tim mahasiswa serta metode yang dibawa.

“Pendekatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak kami. Cara belajarnya menyenangkan, membuat anak-anak lebih berani mengungkapkan pemahaman mereka terhadap matematika. Ini sangat membantu guru-guru di sini,” ujarnya.

Selain mengajar, tim juga melakukan pendampingan terhadap guru kelas serta memberikan pelatihan sederhana terkait metode Montessori agar keberlanjutan program bisa tetap terjaga setelah program berakhir.

BACA JUGA:  Alat Berat Lintasi Jalan Tanpa Alas, Ancam Kerusakan Aspal, Warga Desak Agar CV ANDICA Diberi Sanksi Tegas

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menjadi agen perubahan yang hadir langsung ke masyarakat dan menjawab tantangan pendidikan numerasi secara nyata, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Keberhasilan tahap awal pelaksanaan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak di lingkungan Epicentrum UNIM Bone, seperti Dr. A. Irfan Taufan Asfar, M. T.,M.Pd, Dr. A. Muhammad Iqbal Akbar Asfar, M.T., M.Pd., Andi Nurannisa, S.Pd., dan dosen-dosen lainnya yang terus mendorong lahirnya inovasi mahasiswa yang berdampak.

“Mahasiswa bukan hanya membawa teori, tetapi juga solusi. Program ini menunjukkan bahwa ketika ide, empati dan aksi bertemu, perubahan nyata di akar rumput bisa diwujudkan,” pungkas salah seorang pembina program.

BACA JUGA:  Kapolsek Barebbo Hadiri Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi DPSHP Kecamatan Barebbo 

Melalui PKM-PM ini, tim berharap pendekatan Montessori yang diterapkan dapat menjadi inspirasi bagi upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika di sekolah-sekolah pelosok, serta membangun semangat numerasi sejak dini pada anak-anak pegunungan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.