WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Langit cerah di atas SMA Negeri 1 Bone menjadi saksi semaraknya pembukaan Smansa Competition Vol III. Ajang tahunan bergengsi yang menyatukan semangat, seni, dan sportivitas para pelajar dari seluruh wilayah Bosowasi (Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai) Rabu, 16 April 2025.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Pelajar Pancasila Melalui Ekspresi Bahasa dan Seni untuk Generasi Berdaya Saing Global”, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Drs. A. Fajaruddin, MM, yang hadir mewakili Bupati Bone. Sebuah momen simbolik mewarnai pembukaan: pelepasan balon ke udara, dilakukan bersama Plt. Kepala Cabang Dinas Wilayah III Bone, Muhadisa, SS, serta Kepala UPT SMAN 1 Bone, Drs. Muhdar, M.Pd.
Tahun ini, 28 sekolah dari jenjang SMP/MTs se-Bosowasi turut ambil bagian. Mereka bersaing memperebutkan Piala Bergilir Smansa Competition dalam berbagai cabang lomba menarik, seperti Tari Kreasi, Story Telling, Fashion Show, Senam Kreasi, Debat Bahasa Indonesia, Video Kreatif, hingga Futsal. Gedung SMAN 1 Bone pun berubah menjadi panggung kolosal ekspresi pelajar dari berbagai penjuru.
Kepala SMAN 1 Bone, Drs. Muhdar, M.Pd, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya. “Antusiasme peserta dan siswa luar biasa. Ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga wadah pengembangan bakat dan sosialisasi SMAN 1 Bone kepada adik-adik SMP/MTs,” ucapnya.
Ia menambahkan, meski dari segi fisik SMAN 1 Bone tampak sederhana hanya memiliki 27 ruang kelas dan menampung 829 siswa, termasuk 239 siswa Kelas XII, namun prestasi sekolah ini berbicara lebih lantang.
Tanggal 18 Maret 2025 menjadi hari istimewa bagi SMAN 1 Bone. Sebanyak 54 siswa lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ke berbagai perguruan tinggi ternama. Tak tanggung-tanggung, lima di antaranya menembus Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (Unhas), termasuk:
Michael Pranry (Pendidikan Dokter, Unhas)
Nur Mawaddah Bur (Kedokteran Hewan, Unhas)
Akifah Ainiyyah Amanda & Aulia (Pendidikan Dokter Gigi, Unhas)
Muhammad Aryaduta (Kedokteran Hewan, Unhas)
Selain itu, ada pula siswa yang berhasil diterima di Institut Teknologi PLN Jakarta, serta Universitas Ciputra Makassar melalui jalur undangan dan beasiswa.
Yang tak kalah membanggakan, M. Alfian Januardi dan Ayyun Azizah Basir berhasil lolos ke Universitas Gadjah Mada (UGM), jurusan Teknik Sipil dan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Sisanya tersebar di berbagai PTN unggulan seperti UNM dan Unhas.
Di tengah sorotan prestasi, Muhdar tak menutup mata pada kendala yang dihadapi sekolah. Dua hal yang menjadi perhatian utama adalah:
Ketersediaan lahan parkir siswa, yang bisa teratasi jika aliran sungai di samping sekolah dapat dialihfungsikan.
Kondisi jalanan depan sekolah yang kerap banjir saat hujan karena permukaan jalan yang rendah, yang memerlukan peningkatan infrastruktur dari pihak terkait.
Smansa Competition bukan sekadar event lomba. Ia adalah panggung bagi generasi muda mengekspresikan potensi, menjalin jejaring, dan menatap masa depan dengan percaya diri. Dan SMAN 1 Bone, meski kecil dari segi fasilitas, terus membuktikan diri sebagai tempat lahirnya para bintang yang siap bersinar di kancah nasional maupun internasional.
Semangat, kreativitas, dan talenta meledak-ledak di halaman SMAN 1 Bone. Sorak-sorai penonton, semarak lomba, serta parade karya siswa menandai suksesnya gelaran Smansa Competition yang berlangsung dengan cukup meriah dan spektakuler. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Drs. A. Fajaruddin, MM mewakili Bupati Bone menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa apa yang tersaji dalam Smansa Competition bukan sekadar kompetisi atau pameran keterampilan semata, melainkan bagian dari proses pembelajaran yang sarat makna.
“Inilah yang menjadi ciri khas SMAN 1 Bone. Dan ini juga menjadi sekolah andalan di Kabupaten Bone. Jadi berbanggalah bagi anak-anakku yang telah menjadi bagian dari SMAN 1 Bone. Karena selama ini, SMAN 1 Bone memang dikenal sebagai sekolah gudangnya prestasi dan punya kualitas yang tidak diragukan lagi,” ujar Fajaruddin dengan bangga.
Menurutnya, Smansa Competition bukan sekadar ajang ekshibisi. Di dalamnya tersimpan proses pembelajaran dengan banyak dimensi—mulai dari eksplorasi bakat, penguatan karakter, hingga ruang aktualisasi diri siswa.
“Melalui Smansa Competition, siswa mendapat peluang untuk tampil sesuai bakat masing-masing. Ini bisa menjadi jalan untuk menorehkan prestasi, bahkan hingga ke level yang lebih tinggi,” tambahnya.
Tak hanya itu, Fajaruddin juga mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Bone dalam waktu dekat akan menggelar Festival Disdik 2025, yang bertujuan serupa: menjadi wadah pengembangan talenta dan prestasi peserta didik.
“Kita ingin menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berbicara soal prestasi akademik, tetapi juga non-akademik. Inilah substansi pendidikan—bagaimana bakat dan talenta siswa tersalurkan dengan baik. Maka junjung tinggilah sportivitas,” pesan Fajaruddin kepada para peserta.
Smansa Competition bukan hanya milik SMAN 1 Bone, tapi telah menjadi simbol semangat pendidikan Kabupaten Bone yang dinamis, inklusif, dan penuh warna. Sebuah panggung yang membuktikan bahwa pendidikan adalah tentang pertumbuhan, tentang keberanian untuk tampil, dan tentang merayakan setiap potensi yang dimiliki anak-anak bangsa. (Ag)