Potensi Sutera Bone Dilirik Dunia, Peran Strategis Bupati dalam Menarik Investasi

oleh -404 x dibaca

BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Kabupaten Bone kembali menunjukkan geliat ekonominya di kancah internasional. Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.Si., didampingi Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Nurdin, SP., M.Si., menerima kunjungan audiensi dari investor asal Hongkong, Republik Rakyat Tiongkok, di Rumah Jabatan Bupati Bone, Jl. Petta Ponggawae, Watampone, Jumat (11/4/2025).

Rombongan investor yang dipimpin oleh Direktur PT Mulberry Silk Industries, Zu Jing, bersama Komisaris Peter dan translator Suriani, menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi lahan di Kecamatan Amali untuk pengembangan industri cocoon atau kepompong ulat sutera.

BACA JUGA:  Bupati Bone Buka Bimtek Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Bagi Petani dan Penyuluh di Mappesangka

“Kami dari Pemerintah Daerah sangat mendukung. Sepanjang pemerintah dan masyarakat setuju, kami akan menyetujui dan mengawal rencana ini,” ujar Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman.

Sebagai bentuk keseriusan, Bupati Andi Asman juga meminta agar pihak investor turun langsung meninjau lahan di Kecamatan Amali. “Kami hadirkan pemerintah Kecamatan Amali dan Dinas Pertanian untuk mendampingi langsung. Kita ingin memastikan kesiapan dari semua aspek,” tambahnya.

Peter, Komisaris PT Mulberry Silk Industries, mengungkapkan bahwa Kabupaten Bone memiliki keunggulan lahan yang sangat luas dan cocok untuk pengembangan ulat sutera. “Kami melihat potensi besar di Bone. Target awal kami adalah mengembangkan 2.000 hektar lahan di Desa Amali. Ini akan menjadi industri bernilai ekonomi tinggi yang bisa diekspor ke berbagai negara,” jelasnya.

BACA JUGA:  Bupati Bone Aktivasi akun Coretax dan Terima Piagam Wajib Pajak dari KPP Pratama

Lebih dari sekadar investasi, perusahaan juga merancang skema pemberdayaan masyarakat. PT Mulberry Silk Industries akan menyediakan bibit ulat sutera, bibit tanaman murbey, serta peralatan secara gratis bagi masyarakat yang ingin terlibat. Sementara hasil cocoon akan dibeli dengan harga Rp60.000 per kilogram.

Langkah ini disambut antusias oleh pemerintah daerah sebagai peluang baru membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian dan industri rumah tangga.

“Bone sedang menuju arah yang lebih maju secara ekonomi, dan kolaborasi dengan investor luar seperti ini adalah bukti bahwa Bone dilirik dunia,” tutup Andi Asman Sulaiman. (Ag)

BACA JUGA:  FKPPI PC 1916 Bone Siap Sukseskan Jambore 2025 di Hutan Pinus Lappariaja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.