Tudang Sipatangngareng, Kolaborasi Guru Besar dan Pemerintah Bone untuk Masa Depan Bone

oleh -1,689 x dibaca

BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Dalam suasana penuh keakraban dan semangat kolaborasi, Pemerintah Kabupaten Bone melaksanakan Tudang Sipatangngareng bersama para guru besar yang merupakan putra asli Bone di Aula Lateya Riduni Selasa, 01 April 2025. Acara ini menjadi momentum berharga bagi Kabupaten Bone dalam merancang masa depan yang lebih baik dengan bimbingan para akademisi terkemuka.

Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi dari Prof. Dr. Hamdan Juhannis yang telah memberikan dukungan penuh bagi kemajuan Bone. “Acara ini adalah ruang diskusi terbuka, di mana kalau Bupati salah, silakan ditegur. Kita ingin membangun Bone dengan masukan dari para ahli, sehingga langkah yang kita ambil benar-benar terarah dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Dalam diskusi yang berlangsung, para guru besar memberikan banyak masukan dan gagasan, salah satunya adalah visi menjadikan Bone sebagai “Singapur Kedua.” Menurut Bupati Bone, hal ini memerlukan keberanian dalam perencanaan, pelaksanaan, dan implementasi kebijakan.

BACA JUGA:  Baharuddin S.Pd.I M.Pd.I Dewan Hakim MTQ Tingkat Propinsi Sulsel 2022 Meraih Gelar Doktor BTQ, Dekan FUD IAIN Bone Penguji Eksternalnya

“Kita punya potensi luar biasa. Produksi pertanian kita mencapai 94 ribu persen serapan, tetapi kita masih lemah di pasca panen. Transportasi menjadi kendala utama, di mana Bone masih menjadi daerah transit, bukan tujuan. Tidak ada jalur PELNI langsung ke Jakarta, tidak ada jalur udara langsung ke Jakarra padahal ini sangat penting untuk distribusi hasil pertanian kita,” jelas Bupati.

Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman

Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa sektor pertanian dan peternakan harus lebih dikelola di daerah, bukan hanya menjadi penyedia bahan baku bagi wilayah lain. “Kita akan buat peraturan daerah agar ternak tidak boleh keluar dalam bentuk hidup, melainkan harus diolah di sini. Dengan begitu, nilai tambahnya tetap di Bone,” tambahnya.

BACA JUGA:  Kado Spesial Tenribetta Perkusi di Hari Ulang Tahun ke 77 Korps Brimob Polri

Salah satu poin penting dari Tudang Sipatangngareng ini adalah pendampingan langsung dari para guru besar. Sebanyak 75 orang akademisi akan memberikan rekomendasi bagi kebijakan pemerintah Kabupaten Bone dalam lima tahun ke depan.

Gubernur Sulsel, Danrem 141/Toddopuli, Bupati dan Wakil Bupati Bone serta undangan.

“Ini sejarah bagi Bone. Para cendekiawan yang telah sukses di luar daerah kini kembali untuk berkontribusi. Enam bulan ke depan, kita akan mengevaluasi hasil pertemuan ini dan memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan benar-benar diimplementasikan,” kata Bupati.

Dalam pengantarnya, Prof. Dr. Hamdan Juhannis menekankan pentingnya Tudang Sipatangngareng sebagai wadah duduk bersama untuk berbagi pandangan dan membangun masa depan Bone.

“Bulan Ramadhan lalu, Presiden RI mengumpulkan seluruh rektor di Istana Negara. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian RI yang dihormati sebagai pahlawan bangsa. Ini menunjukkan bahwa kontribusi di bidang pertanian pun bisa menjadikan seseorang sebagai pahlawan,” ungkap Prof. Hamdan.

BACA JUGA:  Ulama Al-Ahzar Kairo Syiar Ramadan di Bone

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa ide Tudang Sipatangngareng ini asli dari Menteri Pertanian RI dan harus menjadi gerakan yang nyata dalam membangun Bone. “Kita mengusung tema ‘Berkolaborasi Membangun Bone Maju dan Sejahtera untuk Indonesia Emas 2045.’ Sudah saatnya Bone tidak hanya dikenal sebagai daerah yang stagnan, tetapi benar-benar bergerak maju dengan kebersamaannya.”

Rektor IAIN Bone, Prof Sahabuddin sedang bertanya ke Menteri Pertanian RI.

Acara ini menjadi langkah awal yang besar bagi Bone. Dengan sinergi antara pemerintah dan para akademisi, Bone diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan dan menjadi daerah yang lebih maju dan mandiri. (Ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.