TANETE RIATTANG TIMUR, TRIBUNBONEONLINE.COM–Menyongsong peringatan HUT ke-78 dan Persatuan Guru Republik Indonesia tahun 2023 yang jatuh pada 25 November 2023, pengurus PGRI Kabupaten Bone menggelar beragam kegiatan.
Kegiatan tersebut antara lain, event, ramah tamah dengan tokoh atau sesepuh PGRI yang masih hidup, syukuran, ziarah kubur ke pusara tokoh sesepuh PGRI yang telah meninggal dunia.

Agenda ini berlaku seragam dan serentak pada masing- masing Pengurus Cabang.
Adapun Pengurus Cabang (PC) PGRI Tanete Riattang Timur dan Awangpone menginisiasi Bakti Sosial selain agenda seragam tersebut.
Bakti sosial ini dilaksanakan pada Ahad, 19 November 2023 dengan memilih lokasi aksi pembersihan limbah yang terdampar di kawasan dermaga lama Bajoe, sekitaran Gedung Serba Guna ASDP.
Turut berpartisipasi pada bakti sosial ini, Lurah Bajoe bersama staf, 1 unit
armada dump truk pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan Kabupaten Bone, volunter dari Sea Loving Community, Ba Binsa Koramil 1407-07 Tanete Riattang Timur.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 06.00 pagi dan berakhir sekitar pukul 07.15 Wita ini hanya mampu mengangkat sampah sekitar 2,5 Ton.
Realita ini terkendala akibat turunnya hujan. Taksiran limbah yang dapat diangkat tersebut didasarkan pada kapasitas tampung bak dump truk yang standar sesuai spesifikasi armada yang diterjunkan.
“Disepakatinya mengadakan bakti sosial di kawasan dermaga Bajoe adalah dengan pertimbangan bahwa apabila limbah yang terdampar dari waktu ke waktu tersebut, bukan saja membuat pemandangan tak elok bagi pengunjung yang lalu lalang setiap hari kala menuju dermaga buat terapi air laut, tetapi juga menjadi biang terjadinya pencemaran air (Laut-Red),” kata Ridwan Kadir Wakil Ketua PC PGRI Tanete Riattang Timur.
Probabilitas kearah ini sangat besar. Berdasarkan keterangan salah seorang warga yang juga salah seorang staf Kelurahan Bajoe Edi mengatakan, bahwa limbah ini berasal dari warga sekitar yang dibuang ke laut atau selokan yang bermuara ke laut.
Dari beragam jenis limbah yang terdampar dan telah berlangsung lama tersebut terdiri atas perabotan rumah tangga, kayu, bambu, pakaian, dan material lainnya.

Bakti sosial dari ide Guru yang tergabung dalam PGRI ini dimaksudkan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan serta edukasi secara langsung kepada
segenap lapisan masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan
sekitar.
Senada dengan harapan itu, Ridwan Kadir yang juga salah seorang Guru yang terlibat dalam aksi ini mengingatkan pada salah satu kata bijak yang sejatinya dijadikan prinsip yang sifatnya prinsipil yakni, “menjaga lingkungan bukan sekedar mimpi tapi sebuah tindakan. (Protecting the environment is not just a dream but an action),” jelasnya. (Sugianto)