BENGO, TRIBUNBONEONLINE.COM– Pagi itu suasana SMPN 2 Lappariaja, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone tampak berbeda dari biasanya. Jika setiap hari pelajar hanya membersihkan ruang kelas dan halaman sekolah, kali ini mereka menyebar hingga ke seluruh penjuru sekolah. Ada yang menyapu lapangan, ada yang memungut sampah plastik di taman, sementara sebagian lagi mengangkat ranting dan dedaunan kering yang berserakan.
Kegiatan yang penuh semangat ini dilaksanakan dalam rangka World Cleanup Day 2025 pada Sabtu, 20 September 2025. Aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Dinas Pendidikan Kabupaten Bone tertanggal 18 September 2025 dengan nomor 005/4887/Dp tentang Pelaksanaan World Cleanup Day 2025, yang merujuk pada Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Bone nomor 600/2435/DLH terkait pelaksanaan kegiatan bersih-bersih serentak di lingkungan sekolah.
Kepala SMPN 2 Lappariaja, H. Muhammad Idris, S.Ag., M.Si., menyebut bahwa sebenarnya kegiatan bersih-bersih sudah menjadi rutinitas pelajar setiap pagi. Namun, momentum World Cleanup Day memberi ruang yang lebih besar bagi pelajar untuk bergerak.
“ Dengan adanya surat edaran ini, pihak sekolah mendapat legitimasi sehingga pelajar dapat membersihkan lebih luas, menjangkau seluruh sarana sekolah mulai ruang kelas, halaman, lapangan, hingga area fasilitas lainnya,” Kata H. Muhammad Idris saat diwawancara singkat Sabtu (20/9/2025).
Tak hanya sebatas membersihkan, para pelajar juga diajak memilah sampah dan memahami pentingnya menjaga lingkungan. Senyum dan canda tawa mereka di tengah kesibukan menyapu dan mengangkat sampah menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Lebih lanjut, H. Muhammad Idris menegaskan bahwa kegiatan ini harus menjadi titik awal perubahan perilaku.
“Kami ingin agar kegiatan ini tidak berhenti pada momentum World Cleanup Day saja. Harapan kami, pelajar SMPN 2 Lappariaja terus menumbuhkan kepedulian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di tengah masyarakat,” tambahnya.
Momentum World Cleanup Day 2025 ini kiranya menjadi program berkelanjutan sebagai wadah untuk merawat fasilitas dan lingkungan sekolah di Kabupaten Bone. Dengan demikian, kegiatan bersih-bersih bukan lagi sekadar rutinitas, tetapi bagian dari pendidikan karakter yang membentuk generasi peduli lingkungan. (Aff)