LAPPARIAJA,TRIBUNBONEONLINE.COM– Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone secara resmi melaksanakan penarikan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan V di Kecamatan Lappariaja. Acara penarikan yang berlangsung pada Kamis (4/9/2025) di Aula Kantor Kecamatan Lappariaja ini menjadi momen penutup bagi 40 mahasiswa yang telah menyelesaikan masa pengabdian selama 45 hari di tengah-tengah masyarakat.
Para mahasiswa ini tersebar di lima desa, yakni Desa Patangkai, Lili Riattang, Senggeng Palie, Mattampawalie, dan Ujung Lamuru, dengan berbagai program kerja yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesadaran lingkungan, edukasi, serta penguatan potensi lokal desa.
Acara berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan, dihadiri oleh unsur pemerintah kecamatan dan desa, termasuk Sekretaris Camat (Sekcam) Lappariaja, Hj. A. Juliati, S.Sos. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi mahasiswa KKN yang telah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan di Kecamatan Lappariaja.
“Setiap proses yang kalian lalui di desa adalah bagian dari perjalanan belajar yang berharga. Ambil semua hal positifnya sebagai bekal masa depan. Baiknya dibawa pulang, negatifnya tinggalkan di sini. Jadilah generasi pelanjut yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” pesan Hj. A. Juliati kepada para peserta KKN.
Sementara itu, Koordinator Kecamatan (Korcam) KKN Unim Bone di Lappariaja, Rahmat Hidayat, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran pelaksanaan KKN, khususnya kepada pemerintah desa yang telah menerima para mahasiswa dengan tangan terbuka.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada seluruh kepala desa dan perangkatnya atas sambutan hangat serta kerja sama yang baik. Semoga program-program kerja yang telah kami jalankan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat di Kecamatan Lappariaja,” ujar Rahmat.
Penarikan ini menandai berakhirnya masa pengabdian mahasiswa UNIM Bone Angkatan V di Kecamatan Lappariaja. Meski singkat, kehadiran mereka selama 45 hari diharapkan mampu memberi inspirasi dan semangat baru bagi masyarakat desa, serta meninggalkan kenangan dan pelajaran berharga bagi para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan. (Aff)









