Mulok Pangan Lokal Sebagai Instrumen Mengenalkan Pelajar Tentang Pangan Lokal Khas Daerah Mereka

oleh -965 x dibaca

BENGO, TRIBUNBONEONLINE.COM–Muatan Lokal (Mulok) pangan lokal adalah mata pelajaran yang memperkenalkan murid atau pelajar pada kekayaan pangan khas daerah mereka, serta mengajarkan keterampilan dan pengetahuan tentang pengolahan dan pelestariannya. Tujuannya adalah untuk memperkuat identitas lokal, meningkatkan ketahanan pangan, dan memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi pelajar.

Pekan lalu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bone bekerja sama dengan organisasi CIFOR-ICRAF Indonesia didukung Pemerintah Kanada telah menghasilkan sekaligus melaunching kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim bagi murid SD dan pelajar SMP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Tentu nantinya ini akan di implemantasikan secara langsung di seluruh sekolah SD dan SMP yang terdapat di Kabupaten Bone.
Penerapan muatan lokal (mulok) pangan lokal dalam kurikulum sekolah bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan potensi pangan daerah, serta meningkatkan kesadaran murid SD dan pelajar SMP di Kabupaten Bone, terhadap kearifan lokal dan ketahanan pangan.

BACA JUGA:  Pelaksanaan Upacara Bendera di MI Arrahman Pajekko Kecamatan Barebbo

Hal ini juga bertujuan untuk memperkuat identitas budaya, meningkatkan ketahanan pangan, dan memberikan keterampilan yang relevan dengan lingkungan sekitar.

Sabtu (26/7/2025) saat ditemui, Nursanti AS, S.Pd. Tim pengembang Mulok Pangan Lokal Kabupaten Bone, Juga Selaku Guru Mapel SMP Negeri 2 Lappariaja mengatakan, hadirnya Mulok Pangan Lokal yang nantinya diajarkan ke murid SD dan pelajar SMP. Juga menjadi harapan bagaimana melestarikan kearifan lokal yang kerap diwariskan secara lisan antargenerasi.
“Sejauh ini, pengetahuan pangan lokal rentan hilang karena tidak dituliskan dan diinventariskan datanya. Dengan kurikulum ini, kita catat, kita ajarkan, kepada siswa sehingga menjadi instrument atau alat mengenalkan pangan khas lokal yang terdapat di daerah mereka sendiri,” kata Nursanti.

BACA JUGA:  Perkuat Silaturahmi Pihak Sekolah dengan Orang Tua Murid, SDIT Al Amir Fil Jannah Gelar Seminar Parenting

Nursanti AS. S.Pd menambahkan bahwasanya, Muatan Lokal (Mulok) pangan lokal diadakan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya pangan lokal, menjaga kelestarian budaya, dan memperkuat ketahanan pangan, khususnya dalam menghadapi perubahan iklim.
Implementasi muatan lokal (mulok) pangan lokal di lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menjadikannya mata pelajaran mandiri, mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran lain, atau sebagai bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pangan lokal, melestarikan budaya, dan mengembangkan potensi daerah. Dengan kehadiran Mulok pangan Lokal pada murid dan Pelajar, sedari awal diajak, untuk lebih dekat dengan pangan khas daerah mereka,” tutupnya. (Ndi)

BACA JUGA:  SMK Negeri 5 Bone Pacu Pengembangan Kompotensi Guru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.