Ketika Inovasi Ditinggal, Tapi Tidak Pernah Hilang

oleh -2,912 x dibaca

Oleh: Abdi khairil M.Si.

(Pendamping PKH)

————————————————

Kadang, ketika sebuah perubahan mulai terasa di sekitar kita, justru saat itulah tokohnya harus pergi. Itu yang saya rasakan ketika mendengar AKP Doddie Ramaputra, SH., MH., yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Barebbo, dipindahtugaskan menjadi Kasat Reskrim di Polres Soppeng, Sulawesi Selatan.

Beliau dikenal bukan hanya karena seragamnya, tapi karena cara kerjanya yang penuh semangat dan ide-ide segar. Di wilayah kami, nama AKP Doddie bukan sekadar nama polisi—beliau adalah sosok yang hadir dengan banyak terobosan.

BACA JUGA:  DARI PANCASILA KE PANGAN: WUJUDKAN KEADILAN YANG MEMBUMI

Salah satu inovasi yang paling terasa adalah pemasangan CCTV di berbagai titik desa. Terobosan ini benar-benar membantu menjaga keamanan lingkungan. Bukan cuma formalitas, kamera-kamera itu benar-benar aktif dan dimanfaatkan untuk membantu pengungkapan berbagai kasus.

Saya masih ingat satu kasus yang cukup menggemparkan: pembunuhan terhadap seorang ibu rumah tangga. Di tengah keresahan masyarakat dan berbagai spekulasi yang muncul, justru teknologi inilah—rekaman CCTV dari beberapa titik—yang membantu polisi menemukan pelakunya. Tanpa harus menebar curiga ke mana-mana, jejak pelaku berhasil ditelusuri, bahkan sampai ke luar wilayah. Hasilnya? Kasus pun tuntas, dan masyarakat kembali merasa tenang.

BACA JUGA:  APATISME POLITIK GEN Z & KEDEWASAAN DEMOKRASI

Tapi bukan hanya itu. Beliau juga menginisiasi adanya agen kamtibmas di desa-desa, menerbitkan buletin kamtibmas sebagai media edukasi, dan bahkan melakukan renovasi Polsek agar warga yang datang merasa lebih nyaman. Bagi kami yang menyaksikan langsung, itu bukan hal kecil.

Kini, beliau ditugaskan di tempat baru. Jujur saja, ada rasa kehilangan. Tapi saya percaya, setiap penugasan pasti punya maksud. Barangkali, apa yang sudah berhasil dilakukan di Barebbo bisa menular ke tempat lain. Dan siapa tahu, suatu saat nanti beliau kembali—membawa lebih banyak pengalaman dan energi baru.

BACA JUGA:  Kurikulum Cinta, Wujud Nyata Cinta Anregurutta Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA sebagai Gurunya Guru

Yang jelas, inovasi itu boleh saja ditinggal, tapi pengaruhnya tidak pernah benar-benar hilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.