PONRE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Mukrimin Bakunge Desa Turu Adae Kecamatan Ponre, menggelar doa dan dzikir oleh murid kelas VI. Bersama dengan orang tua murid Acara tersebut mengangkat tema” Ukur masa depan dengan doa dan dzikir”.
Hadir pembina Yayasan Pendidikan Islam Cendekia (Yapic) Al-Mukrimin, Dr. H. A. Moch. Noor, SH,MH, Kepala MI Al-Mukrimin, Sukman,S.Pd, Kepala Desa Turu Adae, Asirah Rasyid, Kepala MTsN 3 Bone, Alimin, S.Pd, MSi, Pengawas PAI Bone Barat, Drs. Kaharuddin,M.Pd, ketua Komite Sekolah, Usman selaku ketua komite dan para pengurus YAPIC Almukrimin.

Kepala MIS Al-Mukrimin Bakunge, Sukman, S.Pd, dalam sambutanya mengatakan, meskipun pengumuman kelulusan belum selesai, pada hari ini, kami hanya menggelar doa dan dzikir dengan pun kita berkumpul sama-sama. “Saya pribadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kehadirannya bapak ibu semua. Terimakasih kepada rekan-rekan guru atas kekompakannya,”ujarnya.
“Mudah-mudahan anak-anak kita dapat melanjutkan lebih tinggi lagi, agar anak menjadi anak berbakti kepada orang tua, diri sendiri dan masyarakat sekitarnya. Dia juga melaporkan muridnya yang akan tamat tahun ini sebanyak 16 orang,”terangnya.
Sementara itu sambutan Pembina Yayasan Pendidikan Islam Cendekia (Yapic) Al-Mukrimin, Dr. H. A. Moch. Noor, HK, SH, MH, menyampaikan, kita lihat sekarang persaingan sekolah saat ini sangat ketat, untuk mendapatkan murid, jadi kita sekarang yang ada dilingkungan kementerian agama, harus mendidik anak-anak kita disekolah agama.
Dia menambahkan, mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa saya sebagai putra pendiri yayasan harus mengurus sekolah agama, dia menegaskan kami tidak bisa dipisahkan dengan sekolah Madrasah, karena kami pun alumni Madrasah.
“Karena kenapa orang tua kami adalah tokoh pendidik dan pendiri sekolah agama di Bone Barat bahkan hingga Bone Selatan yang sampai saat sekolah ini masih eksis,”tegasnya.
“Kami mengharapkan anak-anakku setelah nanti tamat disekolah ini, tetap melanjutkan ke MTs hingga Madrasah Aliyah (MA),” ungkapnya.
“Kita bersyukur sekali karena ada orang tua yang mau sekolahkan anaknya di Madrasah. Namun jika anaknya tidak mau, berarti mungkin hatinya belum digerakkan oleh Allah SWT. Tapi pada akhirnya anak itu mau mengenyam pendidikan di Madrasah,”tandasnya.
Diacara doa dan dzikir tersebut, dilantungkan Qalam ilahi, adzan, doa dan dzikir dibawakan guru MIS Al-Mukrimin, Puisi perpisahan, Salawatan, tarian hingga pembacaan surah pendek.
Penulis : Amry Amas







