BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Pemerintah Kabupaten Bone kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian melalui kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa (Opla Rawa) Tahun 2024. Bertempat di halaman Kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, kegiatan strategis ini menjadi momentum penting bagi peningkatan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM bersama Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, turut hadir didampingi Dandim 1407/Bone Letkol Inf. Moch. Rizky Hidayat Djohar, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbantan) Gowa, Detia, dan Plt. Kadis TPHP Kabupaten Bone, Nurdin, S.P., M.Si.
Sebanyak 54 unit pompa air diserahkan secara simbolis kepada para brigade petani sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan pengelolaan lahan pertanian, khususnya di kawasan rawa.
Plt. Kadis TPHP Kabupaten Bone, Nurdin, S.P., M.Si, dalam laporannya mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI kepada Kabupaten Bone tahun ini sangat signifikan. “Kita patut bersyukur. Hingga saat ini, bantuan yang telah diterima Kabupaten Bone meliputi 10 unit Combine (dengan sisa 17 unit dalam proses), 27 unit traktor Crawl/Rotabator, 27 unit TR.Y, 54 unit TR.2, 94 unit Pompa Air (dengan sisa 14 unit), 22 unit Rice Transplanter (sisa 5 unit), dan 18 unit Hand Sprayer (dengan sisa 36 unit),” papar Nurdin.
Selain bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan), program Opla Kering tahap pertama telah mencakup 3.487,82 hektare, tahap kedua seluas 46.500 hektare, dan untuk Opla Rawa tahun 2025 ditargetkan mencapai 2.229,74 hektare. Irigasi perpompaan juga diperkuat dengan tambahan 70 unit.
Dengan bantuan 54 unit pompa air yang diserahkan hari ini, diharapkan produktivitas lahan rawa di Bone akan meningkat signifikan. Semangat petani pun kian membara menyongsong musim tanam berikutnya, dengan harapan baru dan alat yang mumpuni di tangan.
Di tengah semangat membangun pertanian modern yang berkeadilan, Kabupaten Bone melahirkan kekuatan baru: Brigade Pangan. Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, dengan visi besar: mencetak generasi muda petani yang profesional, sejahtera, dan menjadi tulang punggung kedaulatan pangan nasional.
Bupati Bone menyampaikan bahwa Brigade Pangan adalah barisan baru, kekuatan baru yang melibatkan pemuda-pemudi dan petani milenial. “Kita ingin ke depan tidak ada lagi istilah ‘petani itu kotor’. Petani harus menjadi solusi, menjadi profesi membanggakan yang berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Andi Asman penuh semangat.
Langkah nyata dari semangat itu terwujud dalam bentuk bantuan 54 unit alat mesin pertanian (alsintan) yang diberikan secara gratis tanpa dipungut biaya kepada Brigade Pangan. Nilai total bantuan ini mencapai Rp1,6 miliar, dengan setiap unit bernilai sekitar Rp32 juta. Alsintan ini bersifat mobile, dirancang untuk membantu normalisasi air persawahan dan meningkatkan efisiensi produksi pangan.
Bupati menegaskan bahwa bantuan ini tidak boleh disalahgunakan. “Kalau disalahgunakan, siap-siap menerima konsekuensi. Tim pendamping dan pengawasan akan turun langsung, dan bantuan ini bisa ditarik kembali oleh Dinas Pertanian. Gunakan sesuai peruntukkannya,” tegasnya. Ia bahkan meminta para manajer brigade segera melakukan rapat koordinasi agar penggunaan alsintan bisa tepat sasaran dan tidak diperjualbelikan.
Mesin-mesin yang diberikan merupakan produk Kubota, yang dikenal unggul dan terpercaya. Harapannya, brigade penerima bantuan mampu merawat dan mengembangkan keberadaan alsintan tersebut secara mandiri di masa depan.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian juga mendapat apresiasi dari Bupati Bone karena telah mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit demi terwujudnya program ini. Pada akhir 2023 lalu, setidaknya Rp100 miliar telah digelontorkan melalui OPLA dan sarana lainnya.
“Lewat program ini, kita berupaya memutus rantai kemiskinan. Kita ingin Bone zero dari angka kemiskinan. Dan kita mulai dari sektor yang paling dekat dengan rakyat: pertanian,” tutup Andi Asman, menyiratkan harapan besar di balik gerakan Brigade Pangan.
Farhan, SP., M.Si, Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, menyampaikan bahwa bantuan ini adalah bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mendukung swasembada pangan nasional. “Kami harap para penerima benar-benar bisa memanfaatkan bantuan ini secara optimal. Ini bukan sekadar alat, tapi simbol harapan untuk masa depan pertanian kita,” ujarnya.
Kini, Bone sedang menata langkah. Dari ladang-ladang sunyi, dari suara mesin Kubota yang menderu, lahirlah harapan baru untuk kemandirian pangan negeri. Dan dari Bone, Indonesia bisa bermimpi lebih besar: Swasembada Pangan adalah keniscayaan, bukan angan-angan. (Ag)