BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelatihan Pembuatan Briket di Kabupaten Bone yang berlangsung selama tiga hari telah berakhir dengan sukses (24-27 September 2024). Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai Industri Kecil dan Menengah (IKM) dari berbai perwakilan beberapa Kecamatan di Kabupaten Bone sebanyak 20 peserta yang dipusatkan di Keluarahan Polewali Kecamatan Tanete Riattang Barat dengan memanfaatkan limbah lokal seperti sekam padi, cangkang atau batok kelapa, kayu, dan bambu sebagai bahan baku pembuatan briket.
Pelatihan ini dimulai dengan pengenalan teknik produksi briket dari empat jenis bahan baku yang melimpah di Kabupaten Bone. Peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan setiap tahapan produksi, mulai dari pengolahan bahan baku, pencetakan briket, hingga pengemasan produk akhir. Pada hari terakhir, peserta difokuskan pada proses pengemasan yang sesuai dengan standar industri serta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai strategi pemasaran briket, khususnya untuk memperluas pasar lokal dan internasional.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA). Bimbingan teknis ini diprakarsai oleh Dr Hj Andi Yuliani Paris, M.Sc yang menginisiasi kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas IKM di Kabupaten Bone, khususnya dalam mengolah limbah bahan baku yang berpotensi menjadi produk bernilai tambah.
Instruktur utama dalam kegiatan ini adalah Dr Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar, M.T., M.Pd. (Politeknik Negeri Ujung Pandang), Dr A.M. Irfan Taufan Asfar, M.T., M.Pd. (Universitas Muhammadiyah Bone), dan Eko Budianto, S.Pd (Universitas Muhammadiyah Bone), yang dibantu oleh tim lapangan A.M.Mahfud, Lukman, dan Adji Syaifullah. Kerja sama antara instruktur, tim lapangan, dan peserta selama pelatihan menghasilkan peningkatan kapasitas yang signifikan bagi calon IKM di Bone, terutama dalam mengembangkan usaha briket berbasis limbah lokal.
Pada akhir kegiatan, peserta mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini, karena tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga wawasan tentang peluang pasar yang luas untuk produk briket. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan peluang usaha baru di Kabupaten Bone, sekaligus mendukung pengelolaan limbah yang berkelanjutan. “awalnya kami masih agak lama membuat briket, tetapi hari kedua semakin cepat dan hari ketiga semakin lihai kami membuat briket yang pastinya dibawah arahan dan bimbingan oleh instruktur yang handal” kata Kasma sebagai peserta yang mewakili IKM dari Kecamatan Kahu.
Dr Andi Muhamad Iqbal Akbar sebagai praktisi dan peneliti briket menyampaikan harapannya bahwa pelatihan ini dapat menjadi tonggak awal bagi Kabupaten Bone untuk menjadi pusat produksi briket berbasis limbah yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar ekspor. (*)