Pasca Videonya Viral, Hj. Neli, Orangtua Siswa Minta Maaf Kepihak SMKN 5 Bone

oleh -4,062 x dibaca
Orangtua siswa, Hj. Neli Bersama Kepala UPT SMKN 5 Bone Andi Budiharsono.

MARE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Hj. Neli yang terdapat dalam sebuah video dimana memperlihatkan dirinya tampak sedang berucap dengan suara keras dihadapan guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 5 Bone) Kecamatan Mare Kabupaten Bone, Sulsel beberapa waktu lalu.

Pasca beredarnya video tersebut, belakangan muncul video klarifikasi dan permintaan maaf Hj. Neli kepada tenaga pendidik dan kependidikan SMKN 5 Bone beserta segenap pihak yang merasa dirugikan dengan kejadian tersebut.

Sebagaimana yang diutarakan dalam video berdurasi 40 detik itu, Hj. Neli mengatakan jika kedatangannya di sekolah (SMKN 5 Bone) hanya ingin menanyakan status anaknya, siswa pada sekolah tersebut.

BACA JUGA:  Pelepasan Purna Bakti Pengawas dan Guru Gugus 3 Kecamatan Cina

“Pada kesempatan ini, saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada guru-guru SMK 5 atas kejadian ini beserta segenap pihak yang merasa dirugikan dengan kejadian ini,” ungkapnya.

Dengan kejadian tersebut, menjadi pembelajaran bagi dirinya untuk kedepannya agar lebih memperhatikan dan membina anaknya untuk bisa memahami segala peraturan disekolah untuk lebih rajin dan disiplin dalam mengikuti setiap pembelajaran di sekolah.

“Ini menjadi pembelajaran bagi saya agar lebih memperhatikan dan membina anak saya untuk bisa memahami peraturan disekolah untuk lebih rajin dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran disekolah,” ucap Hj. Neli.

BACA JUGA:  Orangtua Pelajar Ikuti Penetapan Tatib Sekolah

Adanya klarifikasi dari pihak orangtua siswa tersebut, sedianya menjadi jawaban kalau pihak orangtua siswa pada dasarnya menerima dan memahami ketentuan dan peraturan sekolah. Terlebih, siswa yang tidak naik kelas sebagaimana informasi awal yang diterima orangtua siswa merupakan informasi keliru.

Hal itu, sebagaimana hasil konfirmasi dan klarifikasi kepihak SMKN 5 Bone yang mengatakan kalau tidak ada siswa yang tinggal kelas atau dengan kata lain semuanya naik kelas. Yang ada agar siswa diberi pendampingan dan pembinaan lebih intens lagi. (aco)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.