WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Sejak Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat (PM) diturunkan oleh Universitas Muhammadiyah Bone, tak henti-hentinya berinovasi untuk masyarakat termasuk menghasilkan pupuk organic cair dalam bentuk Biofertilizer, sekarang ampas hasil pembuatan PGPR dari pengolahan pupuk organic cair bisa menjadi kompos.
Kompos memang tidak asing bagi masyarakat sebagai media tanam dengan segala keuntungan yang baik untuk tanah sebab memiliki unsur hara yang dapat menyuburkan tanaman. Namun, kali ini Tim PKM-PM Bio-Ferti berhasil mengusung konsep Zero Waste dalam pengolahan akar bambu sebagai pupuk organic cair atau POC serta ampasnya dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam pembuatan kompos skala rumah tangga.
Kandungan Fospor (P) dan Kalium (K) dalam akar bambu masih dapat dimanfaatkan dengan menambahkan unsur Nitrogen (N) dari Kotoran sapi. Kombinasi keduanya akan menghasilkan pupuk organic sekaligus media tanam yang baik.
Berhasilnya Tim Bio-Ferti ini memberikan andil besar bagi kontribusi mahasiswa di masyarakat sesuai dengan misi yang diemban untuk mahasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dibawah naungan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan sebagai pemberi dana hibah bagi mahasiswa yang lolos PKM.
“Benar, kami mengedepankan konsep zero waste dalam pengolahan akar bambu sebagai biofertilizer dimana ampasnya kami olah Kembali untuk dijadikan sebagai kompos yang kaya akan senyawa kimia berupa N, P dan K yang kami ajarkan kepada Kelompok Pemuda di Desa Balle dan Kelurahan Palattae di Kecamatan Kahu,” tutur Adji Syaifullah sebagai anggota tim Ketika ditemui oleh redaksi. (*)