WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM– Pada Rabu, 4 Desember 2024, Yayasan Perempuan Beskar (Bebas Kemiskinan dan Kerentanan) bekerjasama dengan NLR Indonesia melaksanakan workshop “CSR dan OYPMK : Membangun Kemandirian dan Keseteraan” yang berlangsung di Aula Pertemuan Bappeda Bone.
Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan OYPMK bisa meningkatkan kualitas hidup, yang meliputi tentang layanan Kesehatan, dukungan social, Pendidikan dan peningkatan ekonomi.
Salah satu aspek penting dari program Corporate Social Responsibility (CSR) adalah pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian ekonomi dan kesetaraan sosial. Melalui inisiatif ini, perusahaan dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi serta memberikan akses yang setara terhadap berbagai layanan penting seperti pendidikan, kesehatan, dan peluang kerja.
Dalam konteks ini, perhatian terhadap Orang yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) menjadi salah satu fokus penting. OYPMK sering kali menghadapi stigma sosial dan kesulitan dalam mengakses peluang ekonomi serta layanan kesehatan. Oleh karena itu, program pemberdayaan yang dirancang khusus untuk OYPMK bertujuan untuk membantu mereka mengatasi hambatan tersebut, sehingga dapat hidup mandiri dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat. Kesetaraan akses dan penghapusan diskriminasi menjadi kunci dalam mewujudkan integrasi sosial yang lebih baik.
Kegiatan CSR yang menyasar OYPMK tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan temporer, tetapi juga menciptakan solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, serta penyediaan akses ke sumber daya ekonomi menjadi elemen penting dalam membangun kemandirian mereka. Dengan demikian, OYPMK dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, sekaligus memperkuat hubungan sosial dengan komunitas sekitar.
Tujuan dari kegiatan ini, untuk menciptakan/meningkatkan akses dan kesetaraan layanan, mendorong partisipasi sosial/mengurangi kesenjangan social, pemberdayaan ekonomi bagi OYPMK, menghapus stigma dan diskriminasi social, dan mendukung integrasi sosial.
A. Aswar, S.H.,M.H selaku Fasilitator Zero Leprosy Project melalui kegiatan ini berharap, “agar kepekaan sosial masyarakat terhadap teman-teman OYPMK bisa lebih meningkat, dan perhatian pemerintah dan juga private sektor bisa menyasar pada peningkatan kesejahteraan OYPMK melalui dana CSR,” tuturnya
Untuk diketahui, membangun kemandirian dan kesetaraan melalui CSR bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga investasi masa depan yang membawa manfaat bersama. Dengan menciptakan masyarakat yang inklusif, perusahaan tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat fondasi sosial yang harmonis dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung OYPMK sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan bersama dalam membangun masa depan yang lebih adil dan setara. (*/yas89)