Mengubah Limbah Menjadi Harta: Eco-Enzyme Shampoo dari Kulit Pisang Menginspirasi Desa Tompong Patu melalui PKM-PM oleh Tim Mahasiswa UNIM Bone

oleh -370 x dibaca

KAHU, TRIBUNBONEONLINE.COM–Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone kembali mencatat prestasi gemilang melalui Program Kreativitas Mhasiswa (PKM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PM) dengan judul “Upaya Reduksi Limbah Cair Domestik Melalui Konversi Limbah Kulit Pisang Sebagai Eco-enzyme Shampoo Guna Mendukung Kimia Hijau Desa Tompong Patu”.

Dari rilis diterima, 19 Agustus 2023 Kegiatanyang dilakukan di Desa Tompong Patu, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone telah berhasil menciptakan solusi ramah lingkungan yang berpotensi mengubah limbah menjadi harta: Eco-Enzyme Shampoo dari kulit pisang. Dengan dukungan dana dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristekdikti).

Tiga mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Bone tergabung dalam satu tim PKM-PM (Pengabdian kepada Masyarakat) yang diketuai oleh Andi Hartina Halal, dengan anggota Lilis Septiani Lista dan Mila Karmila.
Kulit pisang, yang sering dianggap sebagai limbah, ternyata memiliki potensi yang luar biasa dalam menciptakan produk bermanfaat. Tim PKM-PM ini mengembangkan metode untuk mengolah kulit pisang menjadi eco-enzyme yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk produk perawatan rambut yang ramah lingkungan.

BACA JUGA:  Polsek dan Bhayangkari Ranting Awangpone Gelar Baksos HUT Ke-79 Bhayangkara untuk Korban Kebakaran di Desa Awolagading

Eco-Enzyme Shampoo yang dihasilkan dari kulit pisang ini menawarkan berbagai manfaat yang menarik. Pertama-tama, formula alami ini memiliki dampak positif pada rambut dan kulit kepala penggunanya. Kandungan alami dalam kulit pisang mampu memberikan nutrisi dan menjaga keseimbangan pH kulit, menghasilkan rambut yang lebih sehat dan berkilau.

Selain manfaat bagi kesehatan rambut, produk ini juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Eco-Enzyme Shampoo ini dihasilkan dengan proses produksi yang minim limbah dan ramah lingkungan. Kulit pisang yang sebelumnya dianggap sebagai limbah kini diolah menjadi bahan bernilai tinggi, mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan memberikan inspirasi bagi masyarakat sekitar.

BACA JUGA:  Antusias Warga Perpanjang SIM di Pelayanan SIM Keliling Satlntas Polres Bone

Andi Hartina Halal, selaku ketua tim mengungkapkan, kami sangat antusias mengembangkan solusi yang tidak hanya mengatasi masalah limbah, tetapi juga memberikan dampak positif secara holistik. Kami berharap inovasi kami dengan Eco-Enzyme Shampoo dari kulit pisang ini dapat menjadi contoh bagaimana konsep ramah lingkungan dan pemberdayaan komunitas dapat terintegrasi.

Desa Tompong Patu menjadi salah satu contoh nyata bagaimana mahasiswa yang terlibat dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat dapat menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Diharapkan bahwa upaya ini akan menginspirasi komunitas lainnya untuk mencari cara-cara kreatif dalam mengatasi masalah lingkungan dan sosial.

BACA JUGA:  Kapolsek Barebbo AKP Dodie Ramaputra Jadi Pembina Upacara di SMKN 4 Bone, Berikan Himbauan Kamtibmas dan Sosialisasi Penerimaan Anggota Polri

Inovasi dari tim Andi Hartina Halal, Lilis Septiani Lista, dan Mila Karmila ini membawa harapan baru bagi masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana limbah dapat diubah menjadi harta, dan masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Kelolosan ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dosen pendamping diantaranya Sri Wahyuni, S. Pd., M. Pd, Dr. A. M. Irfan Taufan Asfar, MT., M. Pd dan Dr. A. M. Iqbal Akbar Asfar, MT., M. Pd yang tak henti-hentinya memberikan bimbingan dan arahan. (Ril/Irfan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.