Transformasi di Desa Latellang Membantu Remaja Puteri Putus Sekolah Mengembangkan Keterampilan

oleh -111 x dibaca

PATIMPENG, TRIBUNBONEONLINE.COM–Remaja puteri yang putus sekolah di Desa Latellang, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone, menemukan cara inovatif untuk mengembangkan keterampilan mereka dengan menciptakan kertas komposit multiguna dari delignifikasi bagas tebu dan kulit pisang. program yang terinspirasi ini bertujuan untuk memberdayakan remaja puteri di desa tersebut dan mengurangi tingkat putus sekolah.

Tim PKM-PM yang terdiri dari mahasiswa berbakat telah berhasil melaksanakan inovasi yang memiliki dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Tim ini dipimpin Jaslina sebagai Ketua Tim, Risma (Anggota 1) dan Nurhaerani Ramli (Anggota 2), dengan Dosen Pendamping Hj. Kasmawati, S.P.,M.M.

Dari rilis diterima, Jumat 18/08/2023, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristekdikti), yang memungkinkan para mahasiswa untuk mengembangkan ide brilian mereka menjadi kenyataan. Limbah Bagas tebu dan kulit pisang yang sebelumnya dianggap sebagai limbah pertanian, kini diolah menjadi kertas komposit multiguna yang ramah lingkungan dan tentunya dapat terurai secara alami.

BACA JUGA:  Indahnya Berbagi Bersama sAHaBat AHB

Kertas komposit ini dibuat dengan teknik delignifikasi, yaitu proses penghilangan lignin pada bagas tebu dan kulit pisang. Lignin adalah senyawa kompleks yang memberi kekuatan dan ketahanan pada serat tanaman. Dengan menghilangkan lignin, serat tanaman menjadi lebih lentur dan dapat diolah menjadi kertas yang berkualitas.

Program kreatif ini diprakarsai oleh sekelompok remaja puteri di Desa Latellang yang merasa terpinggirkan karena keterbatasan akses pendidikan. Mereka memanfaatkan bahan-bahan alami yang melimpah di daerah mereka untuk menciptakan kertas komposit yang ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

BACA JUGA:  Ana Dara Kallolo Kecamatan Barebbo Raih Juara

Para remaja puteri mengatakan bahwa kertas komposit yang mereka ciptakan memiliki berbagai keunggulan, termasuk daya tahan yang tinggi, fleksibilitas dan keberagaman warna alami dari bagas tebu dan kulit pisang. Kertas ini dapat digunakan sebagai bahan baku dan kerajinan tangan lainnya.

Selain memberdayakan remaja puteri di desa, proyek ini juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Penggunaan bagas tebu dan kulit pisang sebagai bahan utama mengurangi limbah pertanian dan menciptakan kertas yang ramah lingkungan dan dapat di daur ulang.

Jaslina selaku ketua TIM program, berbicara dengan antusias, kami sangat bahagia dapat belajar dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Dengan kertas komposit ini, kami merasa memiliki kesempatan untuk menghasilkan produk bernilai jual tinggi dan membantu ekonomi desa kami.

BACA JUGA:  Safari Ramadan di Desa Bolli, Bupati Bone Serahkan Bantuan

Kepala Desa Latellang sangat mendukung inisiatif ini. Ia berharap bahwa program ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dan menginspirasi remaja puteri lainnya untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Program “Penguatan Keterampilan Remaja Puteri Putus Sekolah Desa Latellang Melalui Delignifikasi Bagas Tebu dan Kulit Pisang Sebagai Kertas Komposit Multiguna” menjadi contoh nyata tentang bagaimana inovasi berbasis lokal dapat mendorong pembangunan berkelanjutan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Semoga, program ini akan menjadi inspirasi bagi banyak orang dan berlanjut untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan mereka serta masyarakat sekitarnya. (*/Irfan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.