Penguatan Mutu SDM: LLDIKTI IX Selenggarakan Penilaian RPL di Universitas Muhammadiyah Bone

oleh -586 x dibaca

BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Pelaksanaan Penilaian Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) oleh LLDIKTI Wilayah IX di Universitas Muhammadiyah Bone pada Sabtu, 29 November 2025, menjadi momentum penting dalam penguatan mutu sumber daya manusia di daerah. Kehadiran tim LLDIKTI IX—Muh. Tahir Hamzah, S.T., M.M., Muh. Ali, S.E., M.M., Syahriah, S.E., M.M., dan Andi Ratna Sari, S.E. menguatkan pesan bahwa RPL bukan sekadar proses administratif, tetapi strategi nasional untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang lebih inklusif, adil, dan relevan bagi kebutuhan zaman.

Dalam arahannya, tim LLDIKTI IX menegaskan bahwa keberhasilan penilaian RPL sangat ditentukan oleh ketelitian dalam menyiapkan dan mengunggah dokumen pada laman SIEERA. Mereka mengingatkan bahwa untuk memperoleh nilai maksimal, yaitu 100, tim penilai harus memastikan kelengkapan, konsistensi, dan validitas seluruh berkas yang diajukan. Penekanan ini bukan hanya soal prosedur, tetapi juga tentang menjaga integritas akademik dan akuntabilitas lembaga dalam memberikan rekognisi terhadap pengalaman belajar peserta.

BACA JUGA:  Mahasiswa UNIM Bone Kembali Lolos Pendanaan PKM, Tim Riset Mappogau Sihanua Melakukan FGD

Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Bone, Dr. Muh. Safar, M.Pd., C.Ed., dalam sambutannya menegaskan bahwa Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah bentuk penghargaan terhadap perjalanan hidup seseorang. RPL memberikan ruang pengakuan bagi kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, maupun pengalaman kerja. Lebih dari itu, RPL membuka pintu mobilitas vertikal dan horizontal, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualifikasi dan kapasitas profesional tanpa harus memulai dari awal.

Pernyataan tersebut menggambarkan esensi RPL sebagai instrumen penyetara yang memperkuat paradigma pembelajaran sepanjang hayat. Di tengah tantangan transformasi digital dan kebutuhan dunia kerja yang semakin kompetitif, RPL menjadi jawaban strategis bagi pengembangan SDM yang adaptif dan berdaya saing.

BACA JUGA:  DALAM RANGKA MEMBANGUN SEMANGAT JUANG, BABINSA KORAMIL 1407-13/SIBULUE MELAKSANAKAN KEGIATAN BINTALWIL

Kehadiran berbagai unsur pimpinan kampus—Wakil Rektor II, Kepala LPDSI, Dekan FKIP, Kepala Biro Kemahasiswaan, para Kaprodi di lingkungan FKIP, serta tim penilai RPL menunjukkan komitmen institusi dalam mendukung pelaksanaan penilaian ini secara profesional dan berstandar tinggi. Kolaborasi antara penilai internal dan pembinaan dari LLDIKTI IX memperkuat proses penilaian agar berlangsung objektif, transparan, dan kredibel.

Lebih jauh, kegiatan penilaian ini bukan hanya menghasilkan angka atau rekomendasi. Ia membawa pesan bahwa perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Bone sedang bergerak menuju ekosistem pendidikan yang lebih responsif terhadap pengalaman nyata masyarakat. Pengakuan terhadap kompetensi berbasis pengalaman adalah langkah strategis dalam memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas lulusan yang siap berkontribusi.

BACA JUGA:  Sosok Pendidik yang Berdedikasi Tinggi, Saheriah, Guru Inpres 3/77 Bulutanah Tutup Usia

Harapannya, kegiatan RPL ini menjadi pintu pembuka bagi lahirnya SDM yang lebih unggul serta menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan daerah. Di tengah kebutuhan akan tenaga kerja profesional, terampil, dan adaptif, RPL adalah jembatan yang menghubungkan pengalaman masa lalu dengan peluang masa depan.

Melalui upaya sistematis dan kolaboratif seperti ini, pendidikan tinggi bukan hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga ruang pengakuan dan pemberdayaan. Dan di sinilah RPL memainkan peran strategis dalam mengukuhkan kualitas SDM Indonesia ke depan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.