Kecamatan Patimpeng dan Kahu Menyimpan Potensi Pertanian Besar

oleh -638 x dibaca

KAHU, TRIBUNBONEONLINE.COM– Dua wilayah di Kabupaten Bone, yakni Kecamatan Patimpeng dan Kecamatan Kahu, menyimpan potensi pertanian yang terbilang besar namun belum tergarap optimal. Dari bentang hutan yang menghasilkan madu berkualitas hingga lahan luas yang terbilang “tidur”, keduanya dipandang sebagai kawasan yang dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di sektor pertanian.

Petani muda asal Desa Palakka Kecamatan Kahu, Yayat Hidayat, mengungkapkan bahwa kawasan hutan di wilayah tersebut memiliki hasil madu hutan dengan kualitas tinggi. Sementara itu, di bagian selatan Kantor Kecamatan Patimpeng terdapat lahan yang sangat luas dan belum diberdayakan. Menurutnya, jika pemilik lahan maupun pemerintah mulai mengelola potensi itu dengan serius, khususnya untuk komoditas hortikultura, maka dampaknya akan sangat signifikan bagi ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:  Mengubah Limbah Menjadi Harta: Eco-Enzyme Shampoo dari Kulit Pisang Menginspirasi Desa Tompong Patu melalui PKM-PM oleh Tim Mahasiswa UNIM Bone

“Lahan-lahan luas dan belum terjamah ini sebenarnya sangat subur dan cocok untuk tanaman hortikultura. Kalau dimanfaatkan maksimal, ini bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi warga,” ujar Yayat, saat diwawancarai Jumat (28/11/2025)

Ia menambahkan bahwa kondisi serupa juga terdapat di wilayah barat Kecamatan Kahu. Meskipun kedua kecamatan bertetangga, tersebut selama ini dikenal luas sebagai sentra tebu dengan hamparan tanaman yang dikelola PTPN XIV, namun masih terdapat area besar yang dapat dikembangkan untuk komoditas pertanian lain.

“Selama ini kita hanya melihat tebu sebagai komoditas utama, padahal masih banyak potensi lain yang bisa jalan berdampingan,” jelasnya.

BACA JUGA:  As Roda Patah, Truk Ekspedisi Terbalik di Passippo

Namun, Yayat menekankan bahwa tantangan terbesar justru terletak pada minimnya sumber daya manusia yang tertarik mengembangkan potensi tersebut. Ia menyebut perlunya penyadaran kritis bagi generasi muda mengenai kekayaan alam yang mereka miliki, termasuk cara mengelola pertanian yang tidak merusak alam maupun mengganggu habitat satwa liar.

“Pemuda harus sadar bahwa potensi ini milik mereka. Kita harus belajar mengelola alam tanpa merusak, menjaga hutan, sekaligus mengembangkan komoditas pertanian yang bernilai ekonomi,” imbuhnya.

Dengan potensi yang besar namun belum tersentuh maksimal, masyarakat berharap hadirnya kolaborasi antara pemerintah, pemuda, dan pemilik lahan agar sektor pertanian di Patimpeng dan Kahu dapat berkembang lebih pesat dan berkelanjutan.

BACA JUGA:  Kerjasama Lintas Sektor Antarkan Desa Samaenre Lolos Verifikasi STBM

Penulis : Affandy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.