Sukses Laksanakan Intervensi Bersama Kepolisian dan Hadirkan Youth Anti-Judol Exhibition

oleh -661 x dibaca
Intervensi bersama pihak kepolisian

WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Tim PKM Riset Sosial Humaniora dari Universitas Muhammadiyah Bone yang diketuai oleh A. M. Mahfud (Pendidikan Matematika) sukses menyelenggarakan kegiatan Youth Anti-Judol Exhibition sebagai bagian dari intervensi strategis pencegahan judi online di kalangan remaja. Kegiatan ini terlaksana melalui kolaborasi antara tim riset, pihak kepolisian setempat, dan pihak sekolah yang berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan produktif.

Dengan mengusung tema “Remaja Beraksi, Anti Judol Demi Generasi Literat dan Produktif”, pameran ini menampilkan karya visual kampanye, poster edukatif, video pendek, dan testimoni inspiratif yang seluruhnya dibuat oleh pelajar. Karya-karya tersebut menggambarkan suara generasi muda yang menolak budaya judi online (judol) serta mengajak teman sebaya untuk membangun kesadaran digital yang cerdas dan bermoral.

BACA JUGA:  Anugrah Fila Delvia, Bintang Bersinar dari Palakka, Juara I Bintang Disdik Kids Festival
Youth Anti-Judol Exhibition

Perwakilan dari Kepolisian Polsek Kahu, Briptu Muh. Amir dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini.

“Kegiatan seperti ini sangat penting sebagai upaya pencegahan sejak dini. Judi online bukan hanya masalah hukum, tetapi juga ancaman bagi moral dan masa depan remaja. Kami berharap sinergi antara sekolah, kepolisian, dan komunitas riset dapat terus berlanjut untuk menciptakan generasi muda yang tangguh dan berintegritas,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPT SMP Negeri 1 Kahu Andi Hasriani Asfar, SS., S.Pd., M.Pdmenegaskan bahwa Youth Anti-Judol Exhibition menjadi bagian dari penguatan karakter siswa melalui integrasi dengan program sekolah ramah anak dan gerakan anti-bullying.

BACA JUGA:  Tangis Haru Orang Tua Pelajar Tahfidz Warnai Mozaik Kenangan MTsN 3 Bone, PLT Jamais Salut dan Bangga Pada Madrasah Ini 

“Kami melihat kampanye anti-judol ini sejalan dengan upaya sekolah dalam menumbuhkan karakter positif. Sama seperti program anti-bullying, kegiatan ini mengajarkan empati, tanggung jawab, dan kontrol diri di ruang digital maupun sosial,” ujarnya.

Selain pameran karya, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sesi Youth Talk dan refleksi bersama yang menghadirkan pandangan siswa tentang cara melawan pengaruh negatif teknologi melalui kreativitas. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa remaja memiliki peran besar sebagai agen perubahan sosial yang mampu menciptakan ruang digital yang aman dan bermakna.

Keberhasilan kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi, aparat penegak hukum, dan lembaga pendidikan dapat melahirkan gerakan sosial berkelanjutan. Youth Anti-Judol Exhibition tidak hanya menanamkan nilai literasi digital dan kesadaran hukum, tetapi juga memperkuat budaya sekolah yang inklusif, bebas dari kekerasan dan pengaruh negatif dunia maya. (*)

BACA JUGA:  Buka PKKMB, Rektor UNIM Bone Sampaikan Seperti Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.