Workshop Penguatan Moderasi Beragama di MIN 4 Bone: Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Selaku Narasumber

oleh -301 x dibaca

DUA BOCCOE, TRIBUNBONEONLINE.COM– Pada Selasa pagi, 23 September 2025, suasana aula MIN 4 Bone tampak semarak, ketika puluhan guru dari MIN 4 Sailong, MTs Sailong, dan MA Assa’adah Sailong berkumpul dalam Workshop Penguatan Moderasi Beragama.

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Muhammad Asriady, S.Hd., M.Th.I, Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone, sebagai fasilitator sekaligus narasumber.

Workshop dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone yang diwakili Dr. Ahmad Yani, S.Ag., M.Ag., Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

Dalam sambutannya, Ahmad Yani menegaskan, Moderasi Beragama adalah pilot project yang dirintis oleh Menteri Agama Dr. Lukman Hakim Saifuddin, dan kini terus dikembangkan oleh Anregurutta Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA dengan pendekatan Eko-Teologi dan Kurikulum Cinta.

BACA JUGA:  Uji Coba MBG: Langkah Awal MIN 8 Bone Menuju Generasi Sehat dan Berkah

“Moderasi beragama bukan sekadar konsep, tetapi jalan tengah yang harus kita wujudkan dalam kehidupan berbangsa. Kolaborasi adalah ruhnya, dan kolaborasi itu harus terimplementasi dalam peran guru dan pendidik,” pesannya.

Turut hadir memberikan sambutan Kepala MIN 4 Bone, serta Pengawas Madrasah Wilayah Bone Utara Jamaluddin, S.Ag., M.Pd yang mendukung penuh kegiatan ini.

Sebagai narasumber, Dr. Muhammad Asriady menekankan pentingnya guru sebagai agen moderasi beragama di lingkungan pendidikan.

Menurutnya, guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai toleransi, cinta tanah air, dan sikap inklusif kepada peserta didik.

BACA JUGA:  Safari Ramadan Di Tonra, Wakil Bupati Bone Serahkan Bantuan Rp.10 Juta

“Wujud kolaborasi adalah penghayatan nyata dari moderasi. Guru harus menjadi teladan bagaimana perbedaan bisa dirangkai menjadi kekuatan, bukan pemisah,” ujar Dr. Asriady yang juga sebagai fasilitator Moderasi Beragama Kemenetrian Agama Wilayah Sulawesi Selatan.

Dengan semangat kebersamaan, workshop ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman dan praktik moderasi beragama di kalangan guru madrasah, sekaligus menjadi inspirasi dalam mengajarkan nilai-nilai harmoni bagi generasi muda Bone. (*/dar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.