Maulid Itu Ibadah sekaligus Momentum Peningkatan Spiritual dan Pendorong Ekonomi

oleh -2,033 x dibaca
Dr. Muhammad Asriady

Oleh. Dr. Muhammad Asriady, S.Hd.,M.Th.I. 

(Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone)

PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Bone tidak hanya menjadi seremonial tahunan, tetapi dimaknai sebagai ibadah dan momentum meningkatkan kualitas spiritual umat. Masyarakat muslim Bone merayakan Maulid dengan tradisi khas, yaitu membuat dan memberi male jamuan berisi sokko (beras dan ketan), lauk-pauk seperti telur dan ayam, serta dihias dengan bunga kertas dan ornamen indah lainnya.

Tradisi ini bukan sekadar simbol perayaan, tetapi juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak doa, salawat, dan sedekah. Nilai ibadah Maulid semakin lengkap karena turut menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Permintaan beras ketan, telur, ayam, hingga peralatan dapur meningkat pesat. Para pedagang pasar, pengrajin hiasan, hingga penjual peralatan rumah tangga merasakan berkah Maulid dengan dagangan yang laris manis.

BACA JUGA:  TANTANGAN KERJA-KERJA SOSIALISASI PENDIDIKAN PEMILIH DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU DAN PEMILUKADA 

“Maulid ini musiman, hanya berlangsung di bulan Rabiul Awal. Mendekati bulan Maulid, para pedagang beras ketan, telur, ayam, bahkan penjual ember, baskom, dan panci ikut tertolong karena permintaan melonjak,” ujar Wakil Pimpinan Pesantren Al Ikhlas Ujung Bone, Dr. Muhammad Asriady, S.Hd., M.Th.I.

Menurutnya, peringatan Maulid mengajarkan umat untuk berbagi rezeki dan memperkuat kepedulian sosial. “Tradisi ini memiliki banyak manfaat. Selain mendatangkan pahala karena memberi makan orang lain, Maulid juga menumbuhkan rasa syukur dan mempererat ukhuwah,” jelas Dr. Asriady.

Ia juga menegaskan pentingnya saling menghargai perbedaan. “Jadikan Maulid sebagai sarana memperkuat persaudaraan, bukan perpecahan. Yang merayakan tidak perlu menghakimi yang tidak, begitu pula sebaliknya,” tambahnya.

BACA JUGA:  Opini: Antara Data dan Kejujuran, Kenapa Bansos Kerap Salah Sasaran?

Dengan demikian, peringatan Maulid Nabi di Bone menjadi momen lengkap, memperkuat iman, mempererat silaturahmi, dan sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian masyarakat. “Selain sebagai wujud cinta kepada Rasulullah, Maulid adalah ibadah yang membawa keberkahan bagi hubungan sosial dan perekonomian daerah. Bermaulidlah sebagai wujud ekspresi cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.