WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bone mengecam sikap Bupati Bone yang tidak menemui massa aksi penolakan kenaikan PBB-P2. Padahal, ribuan rakyat yang tergabung Dalam Aliansi Rakyat Bone Bersatu turun ke jalan untuk menyuarakan keresahan dan meminta jawaban langsung dari pemimpin daerah yakni Bupati Dan Wakil Bupati Bone.
Kordinator Lapangan HMI Cabang Bone, Muh Aslam Asnur, menilai sikap Bupati Bone menunjukkan ketidakpekaan terhadap penderitaan rakyat.
“Rakyat sudah berkali-kali menyuarakan penolakan kenaikan PBB-P2. Tapi Bupati justru memilih berdiam diri di balik tembok kekuasaan. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah kepemimpinan,” tegas Aslam.
Selain itu, HMI juga menyesalkan tindakan aparat pengamanan yang bersikap represif dan provokatif terhadap massa aksi. Tindakan tersebut dinilai tidak mencerminkan prinsip humanis dalam menjaga aksi demonstrasi.
“Kami menemukan indikasi bahwa aparat melakukan tindakan refresif dan Kata-kata provokatif, seharusnya aparat mengayomi dan melindungi rakyat, bukan justru melukai rakyat,” ujarnya pada Kamis 21 Agustus 2025.
HMI Cabang Bone menegaskan bahwa ikhtiar perjuangan ini tidak akan berhenti. Sikap Bupati Dan wakil Bupati Bone yang menutup telinga dan tindakan represif aparat itu akan semakin memperkuat barisan mahasiswa dan rakyat untuk melawan kebijakan yang tidak pro terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kami tegaskan, perlawanan mahasiswa dan rakyat Bone akan terus berlanjut sampai kebijakan zalim ini Mendapati Kejelasan Hukum soal pembatalan Kenaikan PBB-P2.” tegas Aslam. (@co)