SINJAI, TRIBUNBONEONLINE.COM– Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Sinjai dimeriahkan dengan gelaran Lomba Gerak Jalan Indah yang diikuti ratusan peserta dari 9 kecamatan dari seluruh satuan pendidikan, instansi, serta dari beberapa kelompok masyarakat, Senin (12/08/2025). Rute peserta mengambil start di Lapnas Sinjai mengitari Jalan Persatuan Raya berbelok di Tugu Bambu menuju Jalan Jendral Sudirman dan finish kembali di Lapnas.
SDIT Wahdah Islamiyah turun ambil bagian dalam event tahunan yang selalu mencuri perhatian banyak penonton ini. Sebanyak 22 murid dari sekolah yang dikepalai Muh. Rakib, S.Pd itu turut berpartisipasi.
Suasana kemeriahan acara semakin berwarna ketika rombongan siswa SDIT Wahdah beristirahat di tengah perjalanan. Pemandangan unik menarik perhatian penonton. Seluruh peserta dari sekolah tersebut duduk rapi saat minum, tidak seperti kebanyakan peserta lainnya yang minum sambil berdiri atau berjalan.
Salah satu penonton bahkan berkomentar sambil tersenyum, “Satu-satunya peserta gerak jalan yang minum sambil duduk,”
Kepala SDIT Wahdah Islamiyah Sinjai, Muh.Rakib, S.Pd. menyampaikan rasa bangganya atas sikap para muridnya yang mampu menjaga adab di tengah suasana lomba.
“Kami berharap kebiasaan baik ini terus menjadi karakter yang melekat pada setiap siswa, sehingga mereka dapat menjadi teladan di manapun mereka berada. Semoga melalui momen ini, masyarakat semakin yakin bahwa pendidikan tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk akhlak dan adab yang mulia,” ujarnya.
Pelatih gerak jalan, Muhammad Yacub, S.Pd. juga menyampaikan harapannya agar sikap santun dan beradab yang ditunjukkan para siswa dapat terus dipertahankan.
“Semoga mereka selalu membawa nama baik sekolah dengan prestasi dan akhlak yang mulia di setiap kesempatan,” ujarnya.
Bagi SDIT Wahdah Islamiyah Sinjai, momen ini bukan sekadar kebetulan. Kebiasaan beradab yang diajarkan di sekolah terbukti melekat pada diri siswa, bahkan saat berada di luar lingkungan belajar. Hal ini menjadi bukti bahwa adab bukan hanya untuk di sekolah, tetapi juga menjadi karakter di mana pun mereka berada.
Teladan kecil ini menjadi contoh nyata bagi masyarakat bahwa pendidikan karakter yang konsisten dapat melahirkan generasi yang santun, beradab, dan membawa nilai positif di tengah lingkungan. (LSee)