Perjuangan Panjang Terjawab, Jalan Rusak Menuju DPRD Bone Kini Diperbaiki, Pemkab Bone Bangun Jalan Dua Jalur ke Kantor DPRD, Drainase Modern Jadi Solusi Banjir

BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Harapan warga akan perbaikan Jalan Perintis yang telah lama rusak parah akhirnya dijawab Pemerintah Kabupaten Bone. Jalan yang menjadi salah satu akses utama menuju Kantor DPRD Kabupaten Bone ini kini tengah mengalami pembenahan signifikan. Di bawah kepemimpinan Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM dan Wakil Bupati Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM, yang dikenal dengan tagline “berAmal”, pembangunan infrastruktur kembali mendapat perhatian serius.

Jalan Perintis, yang menghubungkan Jalan Reformasi hingga perempatan Pasar Sentral Palakka, Kecamatan Tanete Riattang Barat, selama ini menjadi keluhan masyarakat. Lubang-lubang menganga layaknya kolam, genangan air setiap musim hujan, serta ketiadaan drainase yang memadai menjadikan ruas jalan ini seolah bak kolam buatan saat musim hujan tiba. Kini, kondisi tersebut mulai berubah.

Pemerintah Kabupaten Bone mengawali perbaikan jalan dengan membangun drainase berskala besar di sisi kanan dan kiri jalan. Tak hanya sebagai pelengkap, saluran drainase ini dirancang untuk menampung volume air hujan yang besar, sehingga dapat mencegah air meluber ke jalan, sebagaimana yang kerap terjadi di masa lalu.

Langkah pembangunan ini diawasi secara langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bone, H. A. Saharuddin, S.STP., M.Si, yang turun langsung ke lokasi pengerjaan bersama Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Bone, H. Askar, ST, M.Si.

“Tujuan kami hadir di sini bukan hanya untuk melihat, tapi memastikan bahwa pengerjaan ini sesuai perencanaan dan regulasi. Pekerjaan harus mengacu pada pedoman dari Kementerian PUPR,” tegas Pj. Sekda Bone saat meninjau lokasi.

Dalam kunjungan tersebut, Kadis BMCKTR Bone H. Askar, ST., M.Si tampak melakukan pengukuran volume jalan menggunakan meteran panjang, didampingi Kabid Jalan dan Jembatan Jumran yang juga aktif melakukan pengawasan teknis. Semua proses diawasi ketat untuk menjamin kualitas pengerjaan oleh pihak ketiga.

Langkah ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan jawaban konkret atas kebutuhan dasar masyarakat. Jalan Perintis bukan sekadar akses, tapi juga wajah pemerintahan yang dilalui setiap hari oleh pejabat, anggota DPRD, ASN, hingga warga yang berkepentingan.

Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Kabupaten Bone, H. Askar, ST., M.Si, menyebutkan bahwa ruas jalan tersebut akan dibangun sepanjang 1.300 meter atau 1,3 kilometer dengan lebar 12 meter. Uniknya, jalan ini dirancang menjadi dua jalur, masing-masing 7,5 meter termasuk bahu jalan, demi mendukung kelancaran lalu lintas di kawasan pusat pemerintahan itu.

“Anggaran yang dikucurkan mencapai Rp13,5 miliar. Ini bagian dari rehabilitasi jalan strategis yang akan mengubah wajah kota Bone, khususnya akses menuju kantor legislatif,” ujar H. Askar saat ditemui di sela peninjauan lapangan.

Lebih dari sekadar proyek fisik, pembangunan jalan ini dirancang secara serius dan mengacu pada Manual Desain Perkerasan (MDP) 2024 yang dikeluarkan Kementerian PUPR. Askar menegaskan bahwa desain ini sama dengan yang digunakan dalam proyek-proyek jalan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang wajib melewati proses asistensi dan verifikasi ketat dari pusat.

“Insyaallah kualitasnya tidak diragukan. Perencanaannya sesuai dengan standar nasional. Semua kabupaten diwajibkan pakai desain ini. Jadi mari kita beri kesempatan pemerintah bekerja dengan baik,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawal proses pembangunan ini dengan penuh optimisme dan sinergi.

“Bone di bawah kepemimpinan Bupati H. Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati H. Andi Akmal Pasluddin akan satu per satu menjawab apa yang selama ini menjadi harapan masyarakat. Kami dari Dinas BMCKTR sebagai instansi teknis terus melakukan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan di lapangan,” pungkasnya.

Kini, Jalan Perintis tak lagi sekadar jalan biasa. Ia menjadi simbol dari semangat perubahan dan arah baru pembangunan Kabupaten Bone—yang tak hanya menjanjikan, tapi juga nyata dilaksanakan. (*)