Monitoring Persemaian Benih Sistem Hidroponik di SMP Negeri 1 Kahu: Langkah Konsisten Menuju Sekolah Adiwiyata

oleh -722 x dibaca

BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Setelah sukses dengan pendampingan lanjutan pemanfaatan botol bekas sebagai media tanam hidroponik, 24 Juni 2025 kembali SMP Negeri 1 Kahu Kecamatan Kahu Kabupaten Bone menunjukkan komitmennya dengan melakukan monitoring rutin persemaian benih pada sistem hidroponik yang telah dirakit sebelumnya. Monitoring ini menjadi tahap penting untuk memastikan bahwa praktik hidroponik berjalan optimal dan dapat terus dikembangkan sebagai program pembelajaran berkelanjutan di sekolah.

Monitoring dilakukan oleh tim guru yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan pendampingan dari dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang melalui program Pengabdian kepada Masyarakat sebagai Bukti Tridharma Dosen dibawah naungan Kemendikti Saintek. Langkah ini sekaligus membuktikan bahwa transfer pengetahuan dari dosen ke guru telah diterapkan secara nyata, dengan guru sebagai motor penggerak pelaksanaan di lapangan.

Fokus Monitoring: Kualitas Benih dan Kesiapan Tanaman

Kegiatan monitoring persemaian benih hidroponik ini difokuskan pada beberapa aspek penting, di antaranya adalah pengecekan kesehatan benih, tingkat perkecambahan, kualitas larutan nutrisi, dan kondisi media tanam di botol bekas yang telah dirangkai menjadi sistem hidroponik sederhana.

BACA JUGA:  Kepala UPT SDI 6/75 Corawali Pimpin Salat Dhuha di Bulan Ramadan

Para guru bersama beberapa siswa terpilih dan secara sukarela turut terlibat dalam observasi harian, mencatat perkembangan tinggi kecambah, warna daun pertama, serta memastikan larutan nutrisi tetap berada pada pH ideal untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Data perkembangan ini kemudian diarsipkan secara manual sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran.

Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar, dosen pendamping kegiatan, menjelaskan bahwa monitoring merupakan fase krusial dalam teknik bercocok tanam hidroponik, terutama untuk sekolah yang baru menerapkannya.

“Monitoring persemaian benih adalah dasar dari keberhasilan hidroponik. Jika fase awal ini berjalan baik, maka pertumbuhan hingga panen akan lebih terjamin. Ini juga melatih siswa teliti, sabar, dan peduli terhadap proses hidup tanaman,” jelasnya saat mendampingi guru dan siswa melakukan pengecekan di area kebun mini sekolah.

Dukungan Guru untuk Program Rutin

Monitoring ini bukan sekadar kegiatan insidental, melainkan menjadi bagian dari komitmen sekolah agar sistem hidroponik terus berjalan sebagai program rutin. Para guru yang terlibat secara aktif diharapkan nantinya mampu membimbing siswa di setiap kelas untuk merawat persemaian, memindahkan bibit yang siap ke instalasi hidroponik lanjutan, hingga memanen sayuran segar hasil perawatan bersama.

BACA JUGA:  Dari ide ke Realitas: Kisah Inspiratif Mahasiswa Unim Bone Mengembangkan Serasah dan Ampas Kopi

Kepala SMP Negeri 1 Kahu menegaskan bahwa program monitoring ini akan diintegrasikan dengan pembelajaran IPA, Prakarya, dan Kewirausahaan. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga menerapkan langsung konsep ekosistem, pertumbuhan tanaman, dan manajemen usaha kecil berbasis pertanian modern.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi budaya sekolah. Hidroponik ini sederhana, tetapi mengajarkan banyak hal: kepedulian, kerja sama, tanggung jawab, hingga inovasi wirausaha. Semua nilai itu sangat relevan dengan pendidikan karakter,” tutur beliau.

Dampak Jangka Panjang: Pangan Sehat dan Edukasi Lingkungan

Hasil persemaian benih yang tumbuh optimal akan menjadi bibit unggul yang ditanam di rak hidroponik sekolah. Sayuran segar hasil panen nantinya tidak hanya mendukung program pangan sehat sekolah, tetapi juga berpotensi dijual sebagai produk olahan sayur segar yang menambah kas kegiatan siswa.

BACA JUGA:  Reuni Akbar Perdana, SMP 2 Barebbo Diapresiasi, Kadisdik : Kualitas Lulusannya Dapat Diandalkan

Melalui sistem monitoring terjadwal ini, sekolah berharap dapat menjaga kualitas hasil tanam sekaligus mendokumentasikan setiap langkah sebagai referensi dan bukti praktik baik. Hal ini sejalan dengan tujuan sekolah adiwiyata yang mengedepankan perilaku ramah lingkungan melalui aksi nyata dan berkelanjutan.

Sinergi yang Berkelanjutan

Dengan rutinitas monitoring persemaian benih ini, SMP Negeri 1 Kahu semakin memantapkan langkah sebagai sekolah inovatif yang peduli lingkungan. Dukungan dosen melalui pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Ujung Pandang, partisipasi aktif guru, dan semangat siswa menjadi kunci terwujudnya lingkungan belajar yang hijau, sehat, dan produktif.

Langkah kecil berupa pengecekan benih ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kecamatan Kahu dan Kabupaten Bone untuk bersama-sama bergerak menuju sekolah ramah lingkungan, mandiri pangan, dan berdaya saing di era pendidikan modern. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.