WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Dalam upaya menjaga mutu dan karakter religius para calon pendidik, Kepala MIN 8 Bone Hj. Harnidah melaksanakan tes mengaji terhadap tujuh Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CP3K) yang telah dinyatakan lolos seleksi administrasi dan kompetensi di tahap 1 formasi tahun 2024. Tes ini berlangsung khidmat di ruang kepala madrasah sebagai bentuk seleksi lanjutan yang menitikberatkan pada aspek spiritual calon guru madrasah.
Ketujuh CP3K yang mengikuti tes tersebut adalah Haisah, Andi Musdalifah, Danti Sri Gandi, Asriani, Ainul Aulia Ma’aruf, Nurfadillah, dan Uspayanti. Masing-masing peserta diminta membaca Al-Qur’an sebagai bagian dari penguatan identitas guru madrasah yang tidak hanya cakap dalam ilmu umum, tetapi juga mumpuni dalam nilai-nilai keislaman, Kamis, (22/05/25).
Hj. Harnidah menjelaskan bahwa tes mengaji ini merupakan bentuk komitmen MIN 8 Bone dalam menjaga kualitas sumber daya manusia yang akan terlibat dalam proses pendidikan. “Guru madrasah bukan hanya pendidik, tetapi juga teladan akhlak dan iman. Tes ini adalah simbol dari pentingnya menjaga roh madrasah – semangat keislaman – dalam setiap langkah pendidikan,” tegasnya.
Tes dilakukan secara tenang dan penuh kekhusyukan. Para CP3K membaca Al-Qur’an di hadapan kepala madrasah secara bergiliran, menunjukkan kemampuan tajwid dan kefasihan bacaan mereka. Kegiatan ini menjadi ajang refleksi bahwa menjadi bagian dari madrasah bukan hanya tentang kemampuan akademik, melainkan juga kesiapan spiritual untuk mendidik generasi Islam yang unggul.
Hj. Harnidah berharap, para CP3K yang nantinya bergabung di MIN 8 Bone mampu membawa cahaya keilmuan dan keteladanan yang berlandaskan iman. “Kami yakin, dengan integritas dan ilmu yang mereka miliki, serta ruh mengaji yang melekat, mereka dapat menjadi bagian penting dalam mewujudkan madrasah yang unggul dan berkarakter Islami,” tambahnya.
Dengan tes ini, MIN 8 Bone menegaskan bahwa perekrutan tenaga pendidik bukan hanya soal kelulusan administratif, tetapi juga ujian moral dan spiritual sebagai pondasi utama dalam dunia pendidikan madrasah. (A. Anto/Tamzil)