BAREBBO, TRIBUNBONEONLINE.COM–SMPN 1 Barebbo Kecamatan Barebbo melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025. Peserta upacara diikuti oleh 352 pelajar, dan kurang lebih 41 pendidik dan tenaga kependidikan. Jum’at (02/05/25).
Upacara ditandai dengan pengibaran Sang Merah Putih yang dilakukan oleh tim Punggawa Scout yakni anggota Pramuka Gudep 04.065-04.066 Bone pangkalan SMPN 1 Barebbo, sehingga kegiatan upacara yang mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” dapat berlangsung dengan khidmat.
Samsul Bahri, S.Pd, selaku Wakasek Kesiswaan didaulat menjadi pembina upacara sekaligus menyampaikan amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen). Beliau juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta upacara untuk meningkatkan semangat belajar menjadi pribadi serta karakter yang baik.

Dalam pidato seragam yang dibacakan Samsul Bahri, Mendikdasmen mengatakan bahwa “pada hakikatnya pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan (homo educandum) yang dengannya manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan berbagai kecerdasan yang memungkinkan mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan material spiritual.”
Menteri Prof. Abdul Mu’ti menambahkan, “Kemendikdasmen akan menerapkan pembelajaran mendalam (deep learning), pemberlakuan Test Kemampuan Akademik (TKA), serta pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial (AI). ”
“Dalam rangka pembentukan karakter maka Kemendikdasmen membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yakni, bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat.” demikian menurut Prof Abdul Mut’i.
Di akhir amanatnya, Samsul mengajak pelajar untuk memahami falsafah kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro agar dapat dipraktikkan kelak jika sudah terjun ke tengah-tengah masyarakat, “ing ngarso suntulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.” Agar lebih dipahami maka Samsul menerjemahkan ke dalam bahasa Bugis, ‘ri oloi napatiroang, ri tengngai naparaga-raga, ri munriwi napaampiri.”
Kegiatan upacara berlangsung tertib dari awal hingga akhir. Setelah upacara dilanjutkan dengan “lastceremony” bagi pelajar kelas IX karena upacara ini merupakan upacara terakhir bagi mereka sebelum mengikuti Asesmen Akhir yang direncanakan berlangsung tanggal 5-10 Mei 2025.
Seluruh murid, guru dan pegawai Tata Usaha melanjutkan aktivitas seperti biasa, yaitu kegiatan belajar mengajar. (Syam/Tamzil)







