BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Suasana hangat dan penuh semangat terasa di Sekretariat PKBM Forum Pendidikan dan Pelatihan Aktivitas Intelektual (FP2AI) Kabupaten Bone, Selasa, 15 April 2025. Para Ketua PKBM dari berbagai penjuru kabupaten berkumpul dalam satu ruangan, menyatukan visi dan semangat dalam Musyawarah Daerah Forum Komunikasi PKBM se-Kabupaten Bone.
Di tengah pertemuan itu, hadir sosok yang telah lama dikenal dengan ketegasannya dalam memperjuangkan kemajuan pendidikan nonformal di Bone: Hj. Andi Rasna, S.Pd., M.Pd., Plt. Kepala Bidang Pembinaan PAUD & PNF/Kesetaraan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone.
Dengan nada lugas namun penuh empati, Hj. Andi Rasna menyampaikan sejumlah arahan penting kepada seluruh jajaran PKBM. Salah satu penekanannya adalah tentang akreditasi. “PKBM yang belum terakreditasi, pesertanya akan mengikuti ujian di PKBM terdekat,” tegasnya. Ia juga mengingatkan ada 11 PKBM yang masa akreditasinya akan habis, dan perpanjangan harus segera diajukan melalui Sispena, karena tenggat akhirnya adalah besok. “Tolong ini jadi perhatian. Kita harus pastikan semua proses berjalan tepat waktu agar hasilnya cepat keluar,” ujarnya.
Namun, arahannya tak hanya berhenti di sana. Hj. Andi Rasna mengangkat hal yang lebih besar: peran PKBM dalam pengentasan anak tidak sekolah (ATS). Ia membeberkan bahwa Dinas Pendidikan telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp650 juta melalui DPA, khusus untuk mendukung program ini. “Kami butuh PKBM yang aktif, yang mau terlibat dalam solusi. Karena ke depan, program-program PKK juga akan melibatkan PKBM,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya validasi data peserta didik. “Data harus betul-betul yang tidak mampu, supaya pemerintah bisa membantu secara tepat sasaran,” pesannya.
Transparansi juga menjadi sorotan. Hj. Andi Rasna mengingatkan bahwa saat ini pengelolaan dana BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) sudah berbasis aplikasi Arkas, yang mewajibkan semua program dibahas bersama dan terdokumentasi. “Transparansi itu kunci. Semua harus direncanakan dan disepakati bersama. Tidak bisa lagi asal jalan sendiri,” tegasnya.
Momentum Musda Forum PKBM kali ini bukan sekadar rapat tahunan. Di balik pertemuan itu, tersimpan harapan besar: agar pendidikan nonformal di Bone tak sekadar bertahan, tapi tumbuh menjadi gerakan sosial yang mampu menjangkau mereka yang tak tersentuh sistem formal.
Dan di garda depan perjuangan itu, Hj. Andi Rasna menyalakan obor semangatnya. Bagi dia, PKBM bukan sekadar lembaga. Mereka adalah jembatan bagi masa depan anak-anak Bone yang sempat tersisih dari bangku sekolah. (Ag)