PANGKEP, TRIBUNBONEONLINE.COM–Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, bersama jajaran pejabat eselon Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone, melakukan kunjungan studi tiru ke Kabupaten Pangkep, tepatnya di Kecamatan Ma’rang. Kunjungan ini merupakan langkah awal mewujudkan mimpi besar Bupati Bone: menjadikan sampah sebagai berkah bagi masyarakat.
Turut mendampingi Bupati dalam kunjungan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bone Dray Vibrianto, SIP., M.Si, Sekretaris DLH Andi Rahmat, SSTP, serta sejumlah pejabat lainnya seperti Kabid Tata Lingkungan Andi Habibie, ST., M.Si, Kabid Persampahan A. Heriadi, S.Sos, Kabid Pengendalian A. Takdir, dan Kabid Penataan Muh. Aspar.
Kedatangan rombongan dari Kabupaten Bone disambut hangat oleh Wakil Bupati Pangkep di Rumah Jabatan. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Sekretaris DLH Provinsi Sulsel dan Kepala Balitbanda Provinsi Sulsel.
Setelah prosesi penyambutan, rombongan langsung menuju lokasi utama: pusat pengolahan sampah non organik di Kecamatan Ma’rang. Di sana, Bupati Bone dan jajaran menyaksikan langsung bagaimana sampah rumah tangga yang sebelumnya menjadi masalah, kini diolah menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara untuk dikirim PT Semen Tonasa.
Kabupaten Pangkep kini dikenal sebagai salah satu penyuplai bahan bakar pengganti batu bara berkat pengolahan sampah inovatif ini. Semua proses – dari pendistribusian sampah, pemilahan, hingga konversi menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) – berjalan efisien di pabrik yang merupakan bantuan Gubernur Sulsel senilai Rp20 miliar di era kepemimpinan H. Andi Sudirman Sulaiman, ST yang tak lain adik Bupati Bone.

“Ini luar biasa. Kita ingin Bone juga punya sistem pengelolaan sampah seperti ini,” ujar Bupati Bone penuh semangat. “Sampah tak harus berakhir di TPA. Sampah bisa menjadi sumber ekonomi baru, apalagi jika kita bisa mengolah plastik dan limbah lainnya menjadi sesuatu yang bernilai,” lanjutnya.
Bupati Asman menyebut, mimpi besar Bone adalah menghadirkan ekosistem pengolahan sampah yang mandiri dan produktif, mengubah masalah lingkungan menjadi peluang kesejahteraan masyarakat. “Kita ingin ke depan, sampah di Bone membawa keberkahan,” tutupnya. (Ag)







