WATAMPONE, TRIBUN BONE.COM–Wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, M.Ag resmi melantik ketua beserta anggota Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Bone Periode 2024-2028.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gedung Rektorat Kampus UNIM Bone, Sabtu (25/01/2025).
BPH yang dilantik meliputi, Ketua Dr. Husain Abdurrahman, S.Pd., M.Pd.I., Sekretaris Andi Muhammad Faisal, SE., M.Si., Bendahara Ambo Rappe, SE., MM., dan Anggota BPH Drs. Andi Haedar, M.M., H. Muhammad Anas, SE.,M.Si., Drs. Ukkas AR, M.Si., Dr. Aksi Hamzah, SE., M.Si., Hamsir, S.Pd., dan Murniati Muhammad, S.Ag., M.Pd.
Dengan mengusung Tema, “Melangkah Bersama Wujudkan UNIM Bone yang Lebih Berkualitas, Loyalitas, dan Integritas”. Pelantikan ini juga dirangkaikan dengan pembukaan kegiatan Baitul Arqam yang diikuti oleh pimpinan, Dosen dan tenaga kependidikan Universitas Muhammadiyah Bone.

Rektor UNIM Bone Dr. H. Muhammad Jafar, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pengurus BPH yang telah dilantik.
“Saya ucapkan selamat dan sukses atas pelantikan BPH UNIM Bone, semoga ini menjadi amanah untuk membina civitas akademika UNIM Bone, sekaligus menjadi mitra dalam memajukan kampus ini,” kata Muhammad Jafar.
Ia juga berharap BPH dapat menjalankan program kerja yang bersinergi untuk membawa UNIM Bone ke arah yang lebih maju.
“Mari kita bersama-sama membangun dan mengembangkan kampus ini dengan semangat kebersamaan dan inovasi,” tambahnya.
Selain itu Muhammad Jafar juga menekankan pentingnya keikutsertaan seluruh BPH dalam kegiatan Baitul Arqam sebagai pembekalan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan keimanan.
Dalam amanatnya Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, S.Ag menyampaikan pentingnya tema yang diusung yakni semangat kebersamaan dalam membangun organisasi.

“Melangkah bersama adalah dasar penting untuk memperkuat komitmen kemuhammadiayaan dan mewujudkan UNIM Bone sebagai lembaga pendidikan yang unggul,” jelasnya.
Prof. Arifuddin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara BPH, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan struktural Muhammadiyah, serta pihak eksternal seperti pemerintah daerah yang harus berjalan baik.
“Kolaborasi ini penting untuk mendukung program strategis pemerintah daerah dan memperkuat sinergi antara Muhammadiyah dan instansi lain demi kemajuan bersama,” tutupnya. (Sug)