WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Keluhan lama para guru dan Kepala SD Inpres 3/77 Bajoe atas bau menyengat limbah ikan dari Pasar Tradisional Bajoe akhirnya ditanggapi serius. Gangguan yang kerap merusak suasana kegiatan belajar mengajar di sekolah akibat bau busuk dari pasar kini menjadi perhatian utama pemerintah Kabupaten Bone. Kamis, 14 November 2024, Dinas Perdagangan Kabupaten Bone bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup, pemerintah Kecamatan Tanete Riattang Timur, dan beberapa lembaga lintas sektor lainnya menggelar kegiatan kerja bakti massal di Kawasan Pasar Rakyat Bajoe.
Kegiatan kerja bakti ini dimulai pukul 07.00 WITA, melibatkan tim dari berbagai unsur di Kecamatan Tanete Riattang Timur, seperti Lurah, Ketua PGRI, Kepala KUA, UPT BLUD Puskesmas Bajoe, UPT KBKS, pejabat struktural dan fungsional, Ketua TP PKK Kelurahan, Ketua MUI, Ketua Forum Anti Narkoba, Kepala Lingkungan, serta satgas kebersihan se-Kecamatan Tanete Riattang Timur. Satgas kebersihan Kabupaten Bone hadir lengkap dengan peralatan yang diperlukan guna memastikan proses pembersihan berjalan lancar dan efektif.
Dari hasil pemantauan lokasi bau busuk menyengat sudah terasa sejak mendekati lokasi. Limbah ikan yang menumpuk di Pasar Bajoe tampak menggunung, penuh ulat, dan hampir tak tertahankan bagi siapapun yang berada di sekitarnya. Namun, di tengah bau yang tak sedap, Camat Tanete Riattang Timur, Dr. Andi Muhammad Iqbal Walinono, dengan tegas dan sigap memimpin langsung proses pembersihan limbah ikan yang telah lama mengganggu kenyamanan pasar tersebut.
Andi Muhammad Iqbal terlihat aktif bersama para aparat pemerintah kecamatan, yang terjun langsung mengumpulkan tumpukan limbah ikan busuk. Tak sedikit petugas yang tampak kewalahan dan berjuang melawan mual karena tak kuat menahan aroma busuk dari limbah yang telah menumpuk. Kehadiran mobil pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone semakin mempercepat proses kerja bakti ini, memungkinkan sampah segera diangkut dari lokasi tersebut.
Dalam kegiatan ini, Dr. Andi Muhammad Iqbal mengaku telah berada di lokasi sejak pagi. Ia menyaksikan sendiri kondisi pasar yang penuh dengan limbah kotoran ikan, sampah yang berserakan, dan bau menyengat yang tidak hanya mengganggu masyarakat sekitar tetapi juga membuat pasar kurang nyaman dikunjungi. Rasa prihatin terlihat jelas dari ekspresinya saat berada dilokasi melihat kondisi pasar. Ia pun menyampaikan pesan penting mengenai kesadaran kebersihan yang perlu dijaga oleh seluruh pihak, termasuk masyarakat dan para pelaku usaha di Pasar Bajoe.
“Mari kita semua peduli akan kebersihan pasar kita. Jika limbah seperti ini dibiarkan, maka dampaknya akan kembali kepada kita sendiri. Kegiatan kerja bakti ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan pasar yang bersih, nyaman, dan tentunya sehat bagi kita semua,” ucapnya tegas.
Melalui kegiatan pembersihan ini, Camat Tanete Riattang Timur berharap tidak ada lagi penumpukan sampah limbah di sekitar Pasar Bajoe. Ia juga berharap masyarakat setempat mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Pasar Bajoe adalah wajah kita, dan kebersihannya adalah tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Andi Muhammad Iqbal Walinono berharap perubahan ini bisa berkelanjutan, menciptakan lingkungan pasar yang lebih baik, sehat, dan nyaman bagi semua pihak.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bone, Hamzah Sanusi, S.Sos., M.Si., mengungkapkan apresiasinya terhadap kolaborasi ini. “Langkah ini merupakan salah satu upaya kami untuk menjaga kelestarian dan kebersihan areal Pasar Tradisional Bajoe. Saya berterima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup dan pemerintah kecamatan atas sinerginya. Kami berharap, melalui kegiatan ini, kondisi pasar bisa lebih terjaga sehingga tidak lagi mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar, terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah terdekat,” jelas Hamzah. (ag)