SMK Negeri 5 Bone Pacu Pengembangan Kompotensi Guru

oleh -329 x dibaca

MARE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Demi mewujudkan pendidikan Vokasi dalam mewujudkan tenaga yang siap pakai pada masa mendatang. Maka, SMK Negeri 5 Bone tidak henti-hentinya melaksanakan workshop secara berkelanjutan.

Sebagaimana Pada 8 sampai 9 Agustus 2024, SMK Negeri 5 Bone kembali melakukan workshop Literasi dan Numerasi yang mendatangkan Nara Sumber dari BPSDM Provinsi Sulawesi-Selatan, Dr. Badrullah, S.Pd, M.Pd yang sekaligus sebagai Pemimpin Redaksi Jurnal Ilmiah Sipatokkong, MTT pada CLCC Yunicef.

Pada kegiatan itu, Dr. Badrullah memberikan materi dengan berbagai ragam keilmuan yang sangat humanis yang membuat para peserta menyimak secara intensif dan tidak merasa bosan dan dialogis.

BACA JUGA:  TIM PKM Pengabdian Kepada Masyarakat UNIM Bone Ciptakan Liptint Organik Ramah Lingkungan Dari Limbah Kulit buah Naga

Bahkan, dalam kesempatan itu, ia memberikan kata kunci kepada peserta bahwa, segala sesuatu dapat dijalankan, diwujudkan, raih dan nikmati dengan kata “Mau” ada kemauan. Maka inspirasi, semangat dan kekuatan akan terbangun secara berkala.

Nara sumber kedua dalam kegiatan tersebut, Drs. Muhammad Basri, M.Si selaku pengawas Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi-Selatan Wil. III Bone memberikan semangat dan dorongan dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan harus mengubah mindset dalam melakukan pembelajaran dan pelayanan.

“Karena anak lahir sudah membawa bakatnya, sehingga sebagai guru sedianya menjadi penuntun untuk mewujudkan nawacita anak berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki para anak tersebut,” urainya.

BACA JUGA:  Dari 500 Guru ke 44 Nama, Bagaimana Dinas Pendidikan Bone Menjawab?

Kepala UPT SMK Negeri 5 Bone, Andi Budiharsono, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya mengharapkan kepada peserta untuk memanfaatkan moment pembelajaran ini dengan sebaik-baiknya. Biar nantinya ada output yan dapat dihasilkan terutama yang bersentuhan kepada para siswa.

“Mengembangkan diri adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Mengingat tuntutan zaman sebagai seorang pendidik yang seyogyanya memiliki kecakapan intelektual, emosional dan spritual ditambah dengan kompotensi sosial untuk menuntun anak bangsa guna menemukan nawa citanya,” terangnya. (edy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.