KAHU, TRIBUNBONEONLINE.COM–Karya ilmiah menjadi salah satu momok besar bagi Guru untuk mewujudkannya. Tidak sedikit guru mengeluhkan cara praktis membuat karya ilmiah yang benar-benar dapat dipublikasikan dalam bentuk Jurnal maupun diseminarkan dengan luaran prosiding.
Banyak alasan guru tidak sempat membuat karya ilmiah, salah satunya adalah waktu luang, proses administrasi sekolah serta kegiatan lainnya yang membuat sibuk menurutnya. Padahal, karya ilmiah dapat berjalan simultan, sementara melakukan proses belajar mengajar, guru dapat pula melakukan riset di dalam kelas dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) maupun riset yang sifatnya eksperimental untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran yang bermuara pada joyfull learning dan meaningfull learning.
Mereduksi dilematis karya ilmiah di dunia guru, Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) bekerjasama untuk mereduksi kurangnya pengetahuan guru dalam habituasi membuat karya ilmiah dengah sistem pendekatan pelatihan mengarah pada learning by doing.
Dosen yang turun lapangan, yakni Dr.A.M.Irfan Taufan A (UNIM Bone) dan Dr.Andi M Iqbal Akbar A (PNUP) berkolaborasi menggodok Guru di SMP Negeri 1 Kahu Kabupaten Bone dalam membuat karya ilmiah dengan mudah, 05/06/2024.
“Pelatihan ini sudah lama kami ingin laksanakan, alhasil tahun ini punya kesempatan untuk latih Guru di SMP Negeri 1 Kahu dalam membuat karya ilmiah dengan mudah serta membantu Bapak/Ibu guru untuk meminimalisir joki karya ilmiah yang selama ini menjadi rumor untuk memudahkan proses persyaratan kenaikan pangkat,” ungkap Andi Irfan.
Kegiatan ini dijadwalkan dilaksanakan selama 4 hari dengan rata-rata kegiatan berdurasi selama 8 jam yang diselingi dengan Praktik dan Kegiatan Mandiri Terstruktur.
Kegiatan hari ke-4 (08/06/2024) tetap dibersamai oleh Kepala Sekolah yang meluangkan waktunya turut serta dalam kegiatan ilmiah ini. “Kami sangat antusias sebab ini adalah kegiatan penting bagi kami terkait dengan peningkatan kompetensi bagi guru sebab kegiatan ini telah lama kami tunggu-tunggu di sekolah,” tutur Andi Hasriani A, S.S., S.Pd., M.M.
Antusiasme guru sebagai peserta berkomentar pula mengenai kegiatan ilmiah ini. “Kenapa baru datang sekarang, luar biasa hari ini benar-benar penting sekali,” komentar Basrun, S.Pd., M.Pd sebagai Wakasek Sarpras. Lain halnya dengan pendapat Wakasek Kurikulum Darwis, S.Pd “Meskipun kami disibukkan dengan kegiatan proses belajar mengajar, dengan adanya pelatihan ini, saya yakin kami bisa membuat karya ilmiah disela-sela waktu dengan lebih mudah,” ungkapnya.
Hal ini diperkuat pula dari pernyataan Wakasek Kemahasiswa yang benar-benar merasakan manfaat pelatihan ini. “Saya tidak ragu lagi untuk menulis karya ilmiah, benar-benar memudahkan kami. Hebatnya adalah kegiatan ini sarat pula dengan integrasi teknologi yang memang tuntutan kita sebagai guru jauh lebih profesional ditengah perkembangan teknologi yang ada,” imbuh Drs Faisal Yusuf. (Red)