WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone lolos Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemendikbud Ristek tahun 2023. Menariknya, kelompok PKM skema Riset Sosial Humaniora (RSH) ini mengangkat kearifan lokal tari Pajjaga Andi khas Bugis dalam proyeknya.
Kelompok PKM-RSH ini digawangi 3 orang mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), diantaranya Herawati (Ketua), Sulistilawati (Anggota 1), dan Rita Dewi Astria (Anggota 2), dengan dosen pendamping Dr. Naimah, S.P., S.Pd., M.Pd.
Adapun proyek yang diangkat mahasiswa UNIM Bone ini yakni “Indigenous Cultural Knowledge: Pengalaman Pembelajaran Virtual Berbasis Metaverse Termotivasi Ragam Tari Pajjaga Andi Guna Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa”.
Herawati selaku ketua kelompok mengatakan bahwa program yang ia gagas merupakan inovasi strategi pembelajaran berbasis kearifan lokal tari Pajjaga Andi khas Bugis. Selain itu, untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada siswa, serta menarik keaktifan siswa dalam proses pembelajaran digunakan media pembelajaran berbasis teknologi, yaitu pembelajaran virtual berbasis metaverse.
Mahasiswa yang juga akrab disapa Sulistilawati memaparkan, melalui pembelajaran terintegrasi kearifan lokal dan berbasis metaverse, guru dapat mempelajari budaya yang ada di lingkungan siswa dan kemudian menerapkan nilai budaya yang ada, serta dihubungkan dengan pembelajaran matematika. “Selain itu, guru dan siswa juga dapat menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan teknologi yang ada,” kata Sulistiawati, Selasa 8 Agustus 2023.
“Melalui pengalaman pembelajaran virtual berbasis metaverse termotivasi ragam tari Pajjaga Andi ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami matematika tetapi mereka lebih menghormati budaya dan dapat mengambil nilai-nilai yang berpengaruh pada pembentukan karakter bangsa yang saat ini sedang tergerus oleh pengaruh modernisasi”, tambah Herawati.
Kegiatan PKM menurut Dr. Naimah, S.P., S.Pd., M.Pd selaku dosen pendamping merupakan ajang prestisius bagi seorang mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, karena dituntut untuk mampu memiliki daya pikir yang kreatif dan inovatif.
“Hal ini dibuktikan dengan perjuangan mahasiswa hingga dapat lolos pendanaan PKM tahun ini dengan melalui dua kali penilaian internal (Universitas Muhammadiyah Bone) dan penilaian eksternal (pihak Belmawa)” bebernya.
Keberhasilan tim PKM ini tidak hanya merupakan kontribusi aktif oleh tim dan dosen pendamping, namun juga berkat bantuan dan arahan dari pihak-pihak lain, seperti Rektor beserta Wakil Rektor, Pengelola Epicentrum PKM UNIM Bone, serta terkhusus kepada Bapak Dr. A. M. Irfan Taufan Asfar, M.T., M.Pd., dan Bapak Dr. A. M. Iqbal Akbar Asfar, M.T., M.Pd.
“Ide tim mahasiswa ini dari awal sudah sangat menarik, dan alhamdulillah bisa lolos terdanai oleh Kemendikbud Ristek. Harapan kami semoga tim ini tetap konsisten dan berjuang hingga ajang PIMNAS 36 nantinya,” tutur Dr. A. M. Irfan Taufan Asfar, M.T., M.Pd. (Ril/Irfan)