KAHU, TRIBUNBONEONLINE.COM–Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone kembali mencetak rekor dengan meloloskan mahasiswa pada kancah nasional Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2024. Salah satu kelompok mahasiswa yang berhasil mencuri perhatian adalah Tim PKM Pajoge-Makkunrai dengan skema Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH). Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa ini (Herawati, M. Nasrul Azis, Firaniza) mengusung riset dengan judul “Pajoge-Makkunrai: Pengembangan Media Ajar Interaktif Berbasis Virtual Reality Melalui Pendekatan Ethnopedagogy dalam Mendukung Complex Problem Solving di Era Digital Society”.
Riset ini akan dilaksanakan pada kelas VIII di UPT SMP Negeri 1 Kahu yang berlokasi di Jl. Pendidikan No.1 Palattae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone. Herawati selaku ketua tim mengatakan bahwa program yang ia gagas merupakan inovasi media pembelajaran berbasis kearifan lokal tari Pajoge Makkunrai khas Bugis yang diintegrasikan dengan teknologi guna menciptakan meaningful learning dan joyful learning. Keutaman riset yang dilakukan terletak pada pengembangan media ajar VR Box melalui pendekatan ethnopedagogy tari Pajoge Makkunrai yang mutlak diperlukan agar pembelajaran lebih bermakna dalam paradigma pendidikan guna tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan fase yang akan dirumuskan (fase D).
Mahasiswa yang juga akrab disapa Firaniza menambahkan bahwa, melalui media ajar interaktif berbasis virtual reality dengan pendekatan ethnopedagogy, guru dapat mempelajari budaya yang ada di lingkungan siswa dan kemudian menerapkan nilai budaya yang ada, serta dihubungkan dengan pembelajaran matematika. “Selain itu, guru dan siswa juga dapat menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan teknologi yang ada,” kata Firaniza, Senin (29/04/2024).
“Melalui media ajar ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami matematika tetapi mereka lebih menghormati budaya dan dapat mengambil nilai-nilai yang berpengaruh pada pembentukan karakter bangsa yang saat ini sedang tergerus oleh pengaruh modernisasi,” tambah Herawati.
Kegiatan PKM menurut Dr. A. M. Irfan Taufan Asfar, M.T., M.Pd selaku dosen pendamping merupakan ajang prestisius bagi seorang mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, karena dituntut untuk mampu memiliki daya pikir yang kreatif dan inovatif.
“Hal ini dibuktikan dengan perjuangan mahasiswa hingga dapat lolos pendanaan PKM tahun ini dengan melalui dua kali penilaian internal (Universitas Muhammadiyah Bone) dan penilaian eksternal (pihak Belmawa),” bebernya.
Keberhasilan tim PKM ini tidak hanya merupakan kontribusi aktif oleh tim dan dosen pendamping, namun juga berkat bantuan dan arahan dari pihak-pihak lain, seperti Rektor beserta Wakil Rektor, Pengelola Epicentrum PKM UNIM Bone, serta terkhusus kepada Dr. A. M. Irfan Taufan Asfar, M.T., M.Pd., dan Bapak Dr. A. M. Iqbal Akbar Asfar, M.T., M.Pd, dimana beliau telah berhasil membimbing beberapa tim mahasiswa lolos PKM sejak tahun 2018, bahkan sampai ke ajang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).
Dengan berhasil lolos dalam pendanaan PKM 2024, diharapkan riset inovatif ini dapat semakin memeroleh perhatian luas dari masyarakat dan pemerintah. Keberhasilan dalam pelaksanaan riset ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam pelestarian kearifan lokal melalui pendekatan ethnopedagogy yang diintegrasikan dengan teknologi pada proses pembelajaran, serta dapat menjadi agen perubahan (agent of change) dalam menjaga warisan budaya bagi generasi mendatang. (*)
