WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bone lolos PKM pendanaan 2023 oleh Kemdikbud Ristekdikti. PKM adalah singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa. Program ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Tujuan utama dari PKM ini adalah mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan wirausaha melalui berbagai kegiatan. Salah satu bidang PKM 2023 yang berhasil dilolosi oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bone adalah PKM Kewirausahaan.
Dimana PKM Kewirausahaan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang bisnis, serta mempersiapkan diri untuk menjadi pengusaha atau profesional bisnis di masa depan.
Tiga mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Bone yang tergabung dalam satu tim PKM Kewirausahaan diketuai oleh A. Rini Nahdatul Ihsan, A. Sindi Cristina (Anggota 1), dan Tri Puspita Sari (Anggota 2) membuat terobosan baru dengan menciptakan detergen aditif ramah lingkungan dengan memanfaatkan sampah organik berupa sisa kulit buah dan sayuran.
Detergen ini tim ciptakan karena rasa prihatin dengan keadaan Indonesia saat ini dimana Indonesia adalah negara penghasil sampah terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2020 yang tercatat dalam laporan Bank Dunia yang bertajuk The Atlas of Sustainable Development Goals 2023. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekhawatiran dengan sampah yang belum mampu diatasi secara maksimal oleh pihak yang berwenang yaitu di Kabupaten Bone.
Salah satu berita dari “BONETERKINI melaporkan bahwa akan ada ancaman ledakan sampah di Kabupaten Bone. Hal ini berdasarkan hitungan BPS, laju pertumbuhan penduduk 2022 sebesar 1,17%, yang menunjukan akan bertambahnya volume sampah masyarakat dan apabila tidak diantisipasi maka persoalan sampah di Kabupaten Bone menjadi tidak terkendali”.
Melihat permasalahan tersebut Tim PKM-K Universitas Muhammadiyah Bone menciptakan suatu produk sebagai salah satu solusi yang akan membantu meminimalisir sampah di Kabupaten Bone. Inovasi produk detergen yang Tim PKM-K akan produksi diberi nama “ECOMOL CLEAN”.
Produk ECOMOL CLEAN ini adalah detergen ramah lingkungan yang berbahan dasar Eco-Enzyme, Methyl Ester Sulfonate (MES), dan Air. Eco-enzyme merupakan bahan utama dari detergen ECOMOL CLEAN yang dihasilkan dari sampah organik berupa sisa sayuran dan kulit buah-buahan yang difermentasi selama 3 bulan. Sedangkan Methyl Ester Sulfonate (MES) merupakan surfaktan ramah lingkungan yang terbuat dari minyak kelapa sawit, sehingga lebih ramah lingkungan dan mudah terdegradasi di alam.
Inovasi ini lolos dan akan berhasil dilakukan bukan karena kami bertiga saja tapi tidak terlepas dari dukungan dan arahan berbagai pihak yaitu, Epicentrum PKM UNIMBone, Bapak Dr. A. Muhammad Iqbal Akbar Asfar, M.T., M.Pd, Bapak Dr. A. Muhammad Irfan Taufan, M.T., M.Pd, serta dosen pendamping kami Ibu Emmi Aziz, S.Pd. M.Pd (tutur A. Rini Nahdatul Ihsan).(Ril/Irfan)