Bernyanyi dalam Pembinaan, Lapas Idol Jadi Ruang Ekspresi Warga Binaan Watampone

oleh -360 x dibaca

BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone, Senin (22/9/2025), dipenuhi tawa, tepuk tangan, dan sorak semangat. Ratusan pasang mata menyaksikan penampilan perdana ajang pencarian bakat “Lapas Idol”, sebuah lomba nyanyi solo khusus bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Selama enam hari ke depan, mulai 22 hingga 27 September, sebanyak 60 peserta akan unjuk suara emas mereka. Penonton terdiri dari sesama WBP, petugas Lapas, hingga mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone.

Ajang ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah ekspresi seni dan sarana membangun kepercayaan diri. “Lapas Idol menjadi ruang bagi warga binaan untuk menunjukkan kemampuan sekaligus menyalurkan energi positif,” tutur Kepala Lapas Kelas IIA Watampone, Saripuddin Nakku, dalam sambutannya.

BACA JUGA:  Duduk Bersama Demi Bone, Hakim Lewa Tegaskan Dukungan terhadap Visi Maberre di Musrenbang RPJMD Bone 2025–2029

Kolaborasi dengan mahasiswa PPL IAIN Bone memberi sentuhan kreatif pada kegiatan ini. Mereka tak hanya mendukung teknis acara, tetapi juga mendorong partisipasi aktif WBP. Sinergi ini menjadi bukti kemitraan strategis antara lembaga pemasyarakatan dan dunia pendidikan dalam pembinaan kepribadian.

“Kerja sama ini sejalan dengan visi pembinaan holistik, inklusif, dan berkelanjutan,” jelas Saripuddin. Menurutnya, kegiatan seni terbukti mampu menumbuhkan rasa percaya diri, memperkuat mental, hingga mempersiapkan WBP menghadapi kehidupan setelah bebas.

Saripuddin menegaskan, Lapas Idol adalah implementasi nyata dari arah kebijakan pembinaan di Lapas dan Rutan. Melalui kegiatan seni, WBP dilatih untuk lebih mandiri, berani tampil, dan membangun karakter yang positif. “Kami ingin pembinaan tidak hanya fokus pada keterampilan kerja, tapi juga menyentuh aspek psikologis dan emosional,” tambahnya.

BACA JUGA:  Uji Kompetensi Pejabat Bone Dibuka dengan Tes Urine, Awal Baru Menuju Pemerintahan Bersih

Kemeriahan acara ini pun turut dilaporkan ke Kepala Kantor Wilayah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari pemantauan dan evaluasi program pembinaan.

Dengan wajah bahagia dan suara penuh semangat, para peserta Lapas Idol menyalurkan mimpi mereka lewat nada dan lirik. Dari balik jeruji, gema musik ini menjadi simbol harapan baru: bahwa pembinaan yang humanis bisa melahirkan pribadi-pribadi yang lebih kuat, percaya diri, dan siap kembali ke masyarakat.

Lapas Watampone berharap keberhasilan ajang ini menjadi inspirasi untuk kegiatan kreatif lainnya di masa mendatang. “Jika seni bisa membuat hati lebih ringan dan jiwa lebih kuat, mengapa tidak kita jadikan bagian penting dari pembinaan?” pungkas Saripuddin. (Ag)

BACA JUGA:  PPS Akan Segera Merekrut KPPS, Ketua KPU Sinjai: Tidak Boleh Ada Titipan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.