KAHU, TRIBUNBONEONLINE.COM– Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kahu kini tengah melakukan uji coba budidaya tanaman labu madu di lahan mereka yang terletak di Kelurahan Palattae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone. Hasil awal dari budidaya ini terbilang fantastis, dengan buah labu yang tumbuh lebat dan tertata rapi di atas lanjaran yang disiapkan sebagai media rambat.
Labu madu yang dikembangkan ini merupakan tanaman impor asal Singapura yang mulai menarik perhatian karena berbagai manfaatnya. Selain dapat digunakan sebagai bahan olahan makanan seperti sayur, kue, dan camilan lainnya, tanaman ini juga dikenal memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit dalam. Tekstur daging buahnya pun unik, menyerupai ubi jalar, dengan rasa yang manis dan lembut.
Menurut Andi, salah satu petugas lahan BPP Kahu yang dikonfirmasi pada Rabu (27/8/2025), proses budidaya labu madu terbilang cukup mudah. “Awalnya biji disemai terlebih dahulu. Setelah berumur sekitar 15 hari, baru dipindahkan ke lahan dan disiapkan lanjaran untuk tempat batang merambat,” jelasnya.
Andi juga menambahkan bahwa saat ini bibit labu madu sudah tersedia dan dapat dipesan dengan mudah melalui aplikasi Shopee, memberikan peluang bagi petani lain yang tertarik untuk ikut mengembangkan tanaman bernilai ekonomis ini.
Budidaya labu madu di BPP Kahu ini diharapkan dapat menjadi contoh praktik pertanian inovatif yang bernilai tinggi dan berkelanjutan di Kabupaten Bone, sekaligus menambah diversifikasi tanaman hortikultura di wilayah tersebut. (Aff)
