Garap Film Dokumenter Panrita Lopi, Mahesty Mulai Tahapan Produksi

oleh -142 x dibaca

BULUKUMBA, TRIBUNBONEONLINE.COM–Makassar Heritage Society kembali bergerak menggarap film, setelah sebelumnya fokus pada penelitian dan pencarian data untuk persiapan penciptaan buku. Kini Mahesty mulai melakukan proses produksi film dokumenter.

Program ini adalah lanjutan dari agenda Dokumentasi Maestro mengenai Panrita Lopi: Sang Penjaga Warisan Dunia yang merupakan hasil Kelola Dana Abadi Kebudayaan Program Layanan Produksi Media Kategori Dokumentasi

Karya/Pengetahuan Maestro atau OPK Rawan Punah.

Pengambilan gambar berlangsung sejak 1 – 7 Agustus 2025, dilakukan di beberapa lokasi dengan latar Desa Ara, Desa Bira dan Desa Tanah Beru. Pemeran utama dalam Film Dokumenter ini adalah para Panrita Lopi dan pelayar perahu tradisional.

BACA JUGA:  KPU Sinjai Satukan Pemahaman PPK-PPS Terkait Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu

Husnul Fahimah Iliyas selaku penanggung jawab kegiatan sekaligus sutradara film menyampaikan film ini dibuat bukan sekedar untuk mendokumentasikan aktivitas panrita dan proses pembuatan pinisi namun akan lebih menampilkan proses pengetahuan tradisional dengan segala perubahannya oleh tantangan zaman.

“Film ini tidak hanya memotret teknis pembuatan Pinisi secara tutorial saja, kami mencoba membuat film untuk konsumsi masyarakat luas terutama generasi Z. sehingga film ini sangat memperhatikan estetika dan alur cerita yang tidak monoton serta tetap mengedepankan pesan moral dan sosialnya” tutur Husnul yang merupakan ketua Mahesty.

BACA JUGA:  Rokok Ilegal di Bone Hilang Satu, Muncul Sepuluh

Indra selaku Asisten Sutradara mengaku sangat optimis dengan film dokumenter ini dapat menarik minat banyak kalangan terutama remaja di bulukumba khususnya

“Melihat proses produksi dari gambar yang kami butuhkan telah rampung kami potret, bahkan banyak momentum yang kami rekam yang sangat menarik untuk dipertontonkan ke khlaayak. saya tidak sabar menyelesaikan Produksi ini dan menayangkannya di banyak platform” tegas Indra.

Tahap selanjutnya dari kegiatan ini adalah proses editing dan kurasi yang ditargetkan selesai 3 bulan kedepan sehingga dapat secepatnya ditauangkan, banyak yang menanti karya dokumenter tentang warisan budaya dunia dari bulukumba ini, sebagai bentuk inovasi untuk mengembangkan Pengetahuan tradisional tentang pinisi dan juga menjaga nilai luhur dari kekayaan intelektual nenek moyang kita. (Julfiadi)

BACA JUGA:  UNICEF dan Dinas Kesehatan Bone Melaksanakan Workshop Penguatan BIAS dan Kejar Imunisasi HPV, Ini Tujuannya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.