Bone Gandeng UNICEF, Yayasan Jenewa, dan Tanoto Foundation Luncurkan Strategi Cegah Stunting

oleh -690 x dibaca

BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Langkah nyata Pemerintah Kabupaten Bone dalam memerangi stunting kembali menunjukkan komitmen kuatnya. Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM., secara resmi membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) yang dirangkaikan dengan Peluncuran Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Bone.

Kegiatan penting ini digelar di Aula Lamellong, Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Jl. Jend. Gatot Subroto, dan dihadiri sejumlah tokoh penting dan pemangku kebijakan. Turut mendampingi Wabup, Wakil Ketua TP PKK Bone Hj. Damayanti A. Akmal, serta sejumlah undangan kehormatan seperti Direktur Jenewa Institut, Surahmansah Said, MPH, Tim Ahli Stunting Provinsi Sulsel, dr. Djunaidi M. Dachlan, MS, unsur Forkopimda Bone, Rektor IAIN Bone, Pimpinan Baznas, Kepala OPD terkait, serta tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Bone.

BACA JUGA:  OJK Sulselbar & LPS Gelar Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025 di Ponpes Al-Amir Fil Jannah Bajoe

Rapat koordinasi dan peluncuran pedoman ini digagas oleh UNICEF dan Yayasan Jenewa Madani yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bone serta didukung oleh Tanoto Foundation.

Dalam sambutannya, Wabup Bone menyampaikan pentingnya peluncuran pedoman strategi komunikasi sebagai langkah strategis dalam menjawab tantangan penurunan angka stunting. Ia menyebut bahwa stunting bukan sekadar permasalahan gizi, tetapi berkaitan erat dengan masa depan generasi.

“Stunting adalah masalah kronis yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Tidak cukup ditangani secara sektoral. Butuh sinergi lintas sektor dan peran aktif semua elemen masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA:  Pemkab Bone Bantu Khitanan Ratusan Warga Kurang Mampu di Cenrana

Wabup menyoroti pentingnya pilar kedua dalam Strategi Nasional Penurunan Stunting, yakni kampanye perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, keberhasilan program apapun sangat bergantung pada perubahan mindset dan perilaku masyarakat, khususnya dalam pola makan, pola asuh, serta kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan.

Pedoman strategi komunikasi yang diluncurkan diharapkan menjadi panduan bersama bagi para pelaksana program di seluruh tingkatan—kabupaten, kecamatan, hingga desa. Pedoman ini dirancang agar komunikasi, edukasi, dan promosi kesehatan dilakukan secara terarah, berbasis data, dan menyentuh langsung kalangan paling rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga dengan balita.

“Tanpa perubahan perilaku, intervensi teknis tidak akan berdampak optimal,” lanjut Wabup Akmal.

Ia juga menekankan pentingnya intervensi gizi spesifik dan sensitif, mulai dari pemberian suplemen zat besi bagi ibu hamil, makanan tambahan balita, hingga akses air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan dasar.

BACA JUGA:  Torehan Prestasi Antikorupsi, Bone Raih Peringkat 1 MCSP 2024 se-Sulsel

Tak hanya itu, Wabup juga mengajak semua pihak—pemerintah desa, sektor pendidikan, pertanian, infrastruktur, hingga media dan organisasi masyarakat—untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum penguatan kolaborasi lintas sektor.

“Percepatan penurunan stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Kabupaten Bone punya potensi besar untuk menjadi contoh nasional jika kita bersinergi dan bergerak bersama,” tutupnya dengan penuh optimisme.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bone berharap akan lahir langkah-langkah konkret dan terukur dalam mewujudkan generasi Bone yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. Karena masa depan anak-anak Bone bergantung pada tindakan nyata hari ini. (Ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.