BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Dalam upaya mempercepat penanganan persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bone, Wakil Bupati Bone Dr. H. A. Akmal Pasluddin, SP., M.M., melaksanakan kunjungan kerja sekaligus memimpin Rapat Koordinasi di Kecamatan Tellu Limpoe, Selasa (10/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah daerah dalam memastikan implementasi program berjalan efektif dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Bupati yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Bone, menegaskan pentingnya peran aktif seluruh unsur tim TP2S di setiap tingkatan. Ia menekankan bahwa tim harus secara rutin memantau, mengevaluasi, serta melaporkan kemajuan pelaksanaan program penurunan stunting, termasuk mengidentifikasi berbagai hambatan yang dihadapi di lapangan.
“Peran TP2S bukan hanya administratif, tetapi juga strategis. Kita harus mengetahui apa saja tantangan di lapangan dan bagaimana solusi cepat yang bisa dilakukan bersama,” tegas Akmal Pasluddin di hadapan peserta rapat yang terdiri dari jajaran kecamatan, tenaga kesehatan, kepala desa, dan pendamping program.
Rombongan Wakil Bupati Bone disambut langsung oleh Camat Tellu Limpoe, H. Aslamuddin, S.Kep.Ns., M.M., yang dalam laporannya mengungkapkan perkembangan signifikan terkait penurunan angka stunting di wilayahnya. Dari sebelumnya tercatat 189 kasus stunting di 11 desa, jumlah itu berhasil turun menjadi 142 kasus pada bulan Mei, dan kembali menurun menjadi 126 kasus pada bulan Juni 2025.
“Ini adalah hasil kerja sama lintas sektor, mulai dari tenaga kesehatan, kader posyandu, hingga perangkat desa yang aktif turun langsung ke masyarakat,” ujar Aslamuddin.
Selain masalah stunting, Wakil Bupati Bone juga memfokuskan perhatian pada persoalan kemiskinan ekstrem. Berdasarkan data sementara, rata-rata per desa terdapat antara 4 hingga 11 kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Data ini diharapkan menjadi dasar untuk penyaluran program bantuan dan intervensi sosial secara lebih terarah.
Kunjungan ini juga menjadi ajang mendengar langsung suara masyarakat dan pihak pelaksana di lapangan, serta menyusun strategi baru berbasis data dan kondisi riil di wilayah. Akmal menutup pertemuan dengan ajakan kolaboratif, “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Ini kerja tim, kerja bersama, agar anak-anak Bone tumbuh sehat dan masyarakatnya hidup layak.”
Kehadiran pemimpin daerah secara langsung di tengah masyarakat seperti ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Bone dalam menanggulangi persoalan stunting dan kemiskinan, dua isu krusial yang menyangkut masa depan generasi dan kesejahteraan rakyat. (Ag)