Tumbuhkan Pangan, Didik Masa Depan, SMPN 3 Watampone Jadi Pilot Project Pertanian Masuk Sekolah

oleh -567 x dibaca

WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–SMP Negeri 3 Watampone hari ini Kamis, 15 Mei 2025 mencatat sejarah baru dalam dunia pendidikan dan ketahanan pangan lokal. Sekolah ini ditunjuk sebagai pilot project Launching Gerakan Pertanian Masuk Sekolah melalui pemanfaatan pekarangan sebagai alternatif sumber pangan. Momen penting ini ditandai dengan tanam perdana sayur-mayur yang dilakukan langsung oleh Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, bersama jajaran pejabat penting daerah.

Turut hadir dalam seremoni tersebut Pj. Sekda Bone H. A. Saharuddin, S.STP., M.Si, Kadis Pendidikan Kabupaten Bone Drs. A. Fajaruddin, MM, Plt Kadis TPHP Bone Ir. Muh. Risal, M.Si, serta para kepala UPT SMA/SMK dan kepala SMP se-Kota Watampone. Hadirnya para tokoh penting ini menunjukkan dukungan penuh terhadap gerakan yang diyakini dapat membentuk generasi muda peduli pangan dan lingkungan.

BACA JUGA:  Bapenda Sulsel Terapkan Aturan Baru Untuk ASN, Kedepannya seluruh ASN di Sulsel

Dalam sambutannya, Kadis Pendidikan Kabupaten Bone, Drs. A. Fajaruddin, MM, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian langsung dari Bupati Bone terhadap dunia pendidikan. Ia menyebut program ini sebagai langkah nyata dan strategis dalam menumbuhkan kesadaran ketahanan pangan sejak dini.

“Ini adalah sebuah penghormatan bagi kami. Gerakan Pertanian Masuk Sekolah merupakan bagian dari pembelajaran penting yang akan memupuk minat serta keterampilan anak-anak dalam bidang pertanian. Kami sedang merampungkan kurikulum muatan lokal ketahanan pangan bekerja sama dengan Icraf. Tahun ajaran baru nanti, kurikulum ini akan diterapkan mulai dari jenjang SD dan SMP,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa melalui program ini, sekolah diharapkan bisa turut mendukung program makanan bergizi gratis bagi siswa, dengan menyediakan pasokan sayur dari pekarangan sekolah sendiri.

BACA JUGA:  Tak Pernah Terima Gaji Sebulan, Mentan Andi Amran Serahkan Gajinya Ke Santri Tahfidz Al-Quran Babul Khair Libureng Bone

Sementara itu, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman menekankan bahwa pertanian bukan hanya pekerjaan kasar yang identik dengan lumpur, melainkan solusi nyata dalam menopang ekonomi rumah tangga dan menyediakan edukasi praktis yang aplikatif bagi anak-anak.

“Pertanian adalah solusi. Bahkan saat pandemi COVID-19 lalu, sektor ini terbukti tangguh dan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. Kita wajib memberikan ruang, akses, dan dukungan bagi pertanian. Melalui sekolah, kita bisa menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga mandiri secara pangan,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh kepala sekolah di Kabupaten Bone untuk mendukung program ini secara total. “Berikan kesempatan kepada para penyuluh untuk hadir memberikan penyuluhan. Bone adalah daerah agraris. Sudah seharusnya kita mulai menumbuhkan kebanggaan akan profesi petani sejak dini.”

BACA JUGA:  Armed 21/Kawali Miliki Danyon Baru

Sebagai sekolah percontohan, SMPN 3 Watampone memiliki tantangan tersendiri. Kepala sekolah dan jajaran guru menyampaikan bahwa sekolah mereka kerap menjadi langganan banjir. Bupati langsung merespons hal ini dengan meminta agar dibuatkan telaah staf dan diusulkan dalam perubahan anggaran agar permasalahan tersebut segera diatasi.

Dengan semangat kolaboratif antara sektor pendidikan dan pertanian, program ini diharapkan menjadi pintu masuk revolusi kemandirian pangan di lingkungan sekolah. Jika berhasil, SMPN 3 Watampone akan menjadi contoh konkret bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar di dalam kelas, tetapi juga ladang tumbuhnya harapan dan ketahanan masa depan. (Ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.