Masse Korban Hanyut di Sungai Pakkasalo Ditemukan di Sungai Desa Tadangpalie Sibulue 

oleh -995 x dibaca

SIBULUE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Masse (73) Warga Dusun Pattiro Desa Pattimpa Kecamatan Ponre Kabupaten Bone Sulsel Korban Hanyut di Sungai Pakkasalo perbatasan Desa Tellu Boccoe, Desa Mattampae, Desa Pattimpa Kecamatan Ponre telah ditemukan di sungai Sampobea Desa Tadangpalie Kecamatan Sibulue.

Korban Hanyut pada Sabtu, 10 Mei 2025 ditemukan dalam keadaan tak bernyawa lagi pada Rabu sore, 14 Mei 2025.

Korban ini pertama kali ditemukan oleh warga setempat mengambang dalam bengkak sehingga tersangkut disela-sela pohon bambu yang menjulur ke sungai.

“Warga setempat di Sampobea yang temukan baru melapor terus na sampaikan ke pihak keluarga, sehingga kita langsung ke lokasi. Korban ditemukan sudah meninggal dan bengkak. Korban ini ditemukan kurang lebih 30 Km dari lokasi kejadian,” kata Kadus Pattiro, Risman Rabu 14/5/2025 pukul 18.40 Wita.

BACA JUGA:  Masyarakat Ponre Rindu Perayaan HUT RI, Sekcam: Insya Allah Ada

Menurutnya malam ini Almarhum akan langsung dikebumikan.

“Sementara kami ini evakuasi bersama Tim SAR, dan akan langsung dikebumikan malam ini, begitu kesepakan oleh keluarganya,” ungkapnya Kadus Pattiro saat berada di lokasi.

Kadus Pattiro tak lupa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim SAR Gabungan yang telah antusias melakukan pencarian korban.

“Kami juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim SAR Gabungan yang setiap hari melakukan sejak kejadian pada Sabtu kemarin,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya,

Musibah yang menimpah Masse di Sungai Pakkasalo perbatasan Desa Tellu Boccoe, Desa Mattampae, Desa Pattimpa Kecamatan Ponre terjadi pada Sabtu, 10 Mei 2025 sekitar pukul 11.30 WITA

BACA JUGA:  Kapolsek Amali Beri Penghargaan Pada Tiga Pilar Kamtibmas

Kronologis kejadian yang diperoleh bahwa setelah selesai tanam jagung dengan maksud pulang kerumah bersama rombongan rekan dan keluarga melintasi sungai Pakkasalo dalam kondisi banjir.

Mirdan rekan korban sudah melintas duluan saat air sungai mulai naik, kemudian Mirdan mengatakan kepada korban bahwa jangan melintas karena air sudah deras namun korban nekad melintasi sungai.

Saat melintasi sungai air semakin deras dan korban tidak mampu menahan arus sungai, Mirdan melihat korban hanyut berusaha berenang untuk membantu korban namun tidak bisa dijangkau.

Mirdan bersama teman berusaha menyisir sungai kurang lebih 6 Km namun korban belum ditemukan. (Ipp)

BACA JUGA:  UPT SD 198 Cinennung Ikuti Penilaian Lomba Kebersihan Sekolah dalam Rangka Hardiknas 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.