Pembelajaran Model “Jihadis”, Lokus Transformasi Radikalisme Agama

oleh -2,288 x dibaca

Oleh : Ali Halidin, 

Peneliti di Bidang Sosiologi Pendidikan Islam, dan Studi Kemasyarakatan

 Dekan FUD IAIN Bone

________________________________________

Fenomena kelompok pembelajaran halaqah dan ´usrah, berawal dari berdirinya jama’ah Ikhwanul Muslimin pada tahun 1928 M di Mesir. Pendiri Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna sangat prihatin dengan kondisi umat Islam saat itu yang jauh dari nilai-nilai Islam. Kini, pembelajaran halaqah dan ´usrah menjadi umum dijumpai di lingkungan kaum muslimin dimanapun mereka berada, yang didirikan dan dibentuk hampir keselurahan kelompok-kelompok pembelajaran Islam, yang bersifat tradisional. Walau mungkin dengan nama yang berbeda-beda. Bahkan model pembelajaran ini sudah jauh mengakar sampai pada tingkat Sekolah Menengah Atas, bahkan sampai Sekolah Dasar, kemudian lanjutanya di Perguruan Tinggi dengan berbagai nama forum dan lembaga. Forum dan lembaga ini berbentuk kelompok studi, kajian pelatihan dan bahkan gerakan keagamaam. Seperti kasus yang terjadi yang ditulis oleh Ali Halidin dalam bukunya Pembelajaran Model Halaqah , beberapa Perguruan Tinggi yang menjadi tempat bercokolnya paham Radikal di kalangan mahasiswa, dengan pembelajaran model jihadis, seperti Kampus, UNM dengan LDK-HTI, Unhas, Polteknik Negeri Makassar dengan MPM dan Afiliasi Salafi Wahdah, UIN Alauddin Makassar, Unismu Makassar dan beberapa  kampus kecil yang ada di sekitar kota Makassar.

BACA JUGA:  ZAKAT PERTANIAN: POTENSI BESAR, KONTRIBUSI NYATA UNTUK KESEJAHTERAAN PETANI

Penyebaran halaqah dan ´usrah yang pesat tak bisa dilepaskan dari peran masih kader mereka dalam menyebarkan syiar Islam melalui model pembelajaran Jihadis, dengan dorongan motivasi belajar untuk membentuk  pesertanya menjadi mukmin yang bertaqwa kepada Allah Swt.  Saat ini pembelajaran halaqah dan ´usrah menjadi sebuah alternatif pendidikan keislaman yang digemari oleh masyarakat tidak terkecuali pada kalangan masyarakat akademik, bahkan pada masyarakat miskin dan kelas bawah yang justru menjadi komunitas rentan dari model ini. Halaqah cukup merakyat di masa modern ini, walaupun model dan tehnis pembelajaranya sangat klasik dan tradisional, namun mampu bertahan dan familiar di kalangan masyarakat.

BACA JUGA:  Menapaktilasi Kehidupan Rasulullah: Inspirasi untuk Generasi Milenial'

Sebagian masyarakat mengistilahkan pembelajaran halaqah dengan ta’lim syar’i (pembelejaran sesuai syrai’at). Dari sudut strata masyarakat, kelompok pembelajaran ta’lim halaqah dan ´usrah secara tehnis berjalan dengan tanpa melihat latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial atau budaya pesertanya. Bahkan tanpa melihat apakah seseorang yang ingin mengikuti halaqah dan ´usrah tersebut memiliki latar belakang pendidikan agama Islam atau tidak. Halaqah dan ´usrah telah menjadi sebuah wadah pendidikan Islam (tarbiyah Islamiyah) yang menekankan doktrin yg kuat dengan jenjang tahapan, Ta’lim-Tadwin-Tahkik-Tahkim-Takfir, semua menekankan pada doktrinitas organisasi dan tujuan suci.

BACA JUGA:  RAKYAT SINJAI MENOLAK TAMBANG EMAS MERUSAK 

Saat ini yang semakin inklusif adalah proses dan kegiatan-kegiatan pembelajaran pada ta’lim halaqah terkadang diasumsikan sebagai pembelajaran agama Islam dengan cara intensif dan serius dan berbeda dengan yang lain. Pembelajaran di halaqah dilakukan secara mendalam dan spesifik. Begitu pula dengan fenomena ta’lim atau kajian-kajian h}alaqah dan ´usrah yang banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok Islam yang cenderung baru di Indonesia. Penilaian negatif (stereotipe) yang wajar terjadi kepada kelompok-kelompok pembelajaran ta’lim halaqah tersebut, dan anggapan pemikiran dan sikap radikal harus mereka terima sebagai konsukwensi dari model ajaran-ajaran dan peribadatan yang baru, yang agak sedikit berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan dan ritual peribadatan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.