KAHU, TRIBUNBONEONLINE.COM– Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) dan Anggota Dewan Perwakilan Siswa (DPS)/ Majelis Perwakilan Kelas (MPK) adalah momen penting dalam kehidupan madrasah. Proses demokrasi dalam pemilihan ini tidak hanya melibatkan para kandidat yang berlomba untuk jabatan, tetapi juga melibatkan seluruh siswa MA Annur Nusa Kecamatan Kahu yang berhak memberikan suara.
Pemilihan Ketua OSIM dan Aleg DPS/MPK yang dilakukan melalui proses demokrasi memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan.
Pembina OSIM MA Annur Nusa Gustang Agung, S.Pd menuturkan bahwa melalui pemilihan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengevaluasi, dan memilih calon pemimpin yang dianggap mampu mewakili aspirasi dan kepentingan siswa secara luas. Suara mereka menjadi manifestasi dari semangat demokrasi yang harus dijunjung tinggi sebagai wujud dari sikap mencintai tanah air dan bangsa.
“Selain itu siswa diajar menjadi subyek penyelenggara pesta demokrasi”tuturnya.
Proses Pilketos dan Pileg DPS/MPK merupakan implementasi P5RA tema suara Demokrasi. Kegiatan ini berlangsung sekitar 6 pekan, dengan proses yang panjang. Mulai pembentukan penyelenggara yaitu KPU, Bawaslu, PPK, PPS, dan KPPS.
Penyelenggara bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing seperti pendataan dan pemutakhiran data Pemilih, pengadaan logistik dan penjaringan dan penetapan calon ketua dan wakil ketua OSIM, serta calon anggota DPS/MPK, sosialisasi dan kampanye serta debat Calon Ketua /Wakil ketua OSIM.
Puncak pesta demokrasi ini yaitu Pemilihan Pilketos dan DPS/MPK yang berlangsung pada Senin (24/02/2025) di lokasi 2 MA Annur Nusa.
Pilketos diikuti oleh 2 pasang calon yaitu Alwan Khaer berpasangan dengan Dwi Haerunnisa dan Diva Agustina berpasangan Rezki.
Sementara peserta Pileg DPS/MPK diikuti sebannyak 18 caleg
Ansi Ranru, S.Pd. Gr selaku Kepala MA Annur Nusa mengungkapkan bahwa “Pelaksanaan Pilketos dan Pileg DPS/MPK periode 2025/2026 adalah wujud penanaman demokrasi sejak dini
dan merupakan implementasi dari P5RA. maka siswa bertindak subyek dan obyek penyelenggara pesta demokrasi. (Julfiadi)
