Kerajinan Tangan dari Limbah Sabut Kelapa, Peluang Ekonomi Baru

oleh -329 x dibaca

CINA, TRIBUNBPNEONLINE.COM–Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan limbah kelapa secara optimal, pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari limbah sabut kelapa telah sukses dilaksanakan di Kecamatan Cina dengan berbagai rangkaian kegiatan yang merupakan Program Pemberdayaan Kemitraan masyarakat (PKM) yang telah dilaksanakan mulai bulan Juli tahun 2024. PKM ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbud Ristekdikti. Kegiatan ini diikuti oleh anggota mitra Poktan Wanu Cina yang antusias untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru dalam mengolah sabut kelapa menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomis.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Bone. Fokus utama dari pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat khususnya mitra Poktan Wanua Cina dalam mengolah sabut kelapa yang selama ini dianggap sebagai limbah, menjadi barang-barang kerajinan seperti tas, pot bunga, dan berbagai aksesoris rumah tangga lainnya.

BACA JUGA:  UPT SDN 197 Tanete Harapan Laksanakan Pembiasaan Salat Dhuha Berjamaah

“Kami ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap sabut kelapa. Limbah ini sebenarnya memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk kerajinan yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi,” ujar A.M. Irfan Taufan Asfar, ketua tim pengabdian dari Universitas Muhammadiyah Bone, berdasarkan rilis diterima (11/10/20204).

“Adanya keterampilan yang kami ajarkan, kami berharap masyarakat bisa menciptakan peluang usaha baru yang dapat meningkatkan perekonomian desa,” sambungnya.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, dengan sesi teori dan praktik yang dipandu oleh Tim dan Mahasiswa. Pada hari pertama, peserta diperkenalkan pada berbagai jenis kerajinan yang bisa dibuat dari sabut kelapa, serta alat dan bahan yang diperlukan. Hari kedua dan ketiga diisi dengan sesi praktik, di mana peserta diajarkan teknik-teknik dasar seperti pengolahan sabut, teknik anyaman, dan cara membuat berbagai produk kerajinan.

BACA JUGA:  Bukti Nyata Sebuah Perjuangan: Riset Paboto Online Sukses Curi Perhatian Hingga Mendapatkan Pendanaan PKM Kemendiktisaintek

Selama sesi praktik, peserta diberikan kesempatan untuk mencoba membuat kerajinan tangan mereka sendiri dengan bimbingan langsung dari para itim dan mahasiswa. Hasilnya, peserta berhasil menciptakan berbagai macam produk kerajinan yang unik dan menarik. Produk-produk tersebut tidak hanya menunjukkan kreativitas warga, tetapi juga membuktikan bahwa dengan keterampilan yang tepat, limbah sabut kelapa bisa diubah menjadi barang yang memiliki nilai komersial tinggi.

Salah satu peserta pelatihan, Ibu Selfiani, menyampaikan rasa syukurnya karena bisa mendapatkan keterampilan baru ini. “Saya sangat senang bisa belajar membuat kerajinan dari sabut kelapa. Dulu saya tidak pernah menyangka sabut kelapa bisa dibuat menjadi barang yang cantik seperti ini. Sekarang saya punya ide untuk membuat kerajinan ini di rumah dan menjualnya di pasar,” ujarnya dengan antusias.

BACA JUGA:  UPT SD Inpres 10/73 Tanete Menggores Sejumlah Prestasi

Tim pengabdian juga memberikan pendampingan kepada para peserta mengenai cara memasarkan produk kerajinan yang mereka buat. Mereka diajarkan cara mengemas produk dengan baik, menentukan harga jual yang kompetitif, serta memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar. Ini dilakukan agar produk-produk yang dihasilkan dapat dikenal dan diminati oleh pasar yang lebih luas, tidak hanya di dalam desa tetapi juga di luar daerah.

“Kami ingin membantu masyarakat tidak hanya dalam hal produksi, tetapi juga dalam pemasaran. Dengan begitu, mereka bisa mandiri dan terus mengembangkan usaha ini secara berkelanjutan,” tambah Romi Adianyah, anggota tim pengabdian.

Diharapkan kedepannya mitra Poktan Wanua Cina dapat mengembangkan keterampilan yang telah mereka peroleh dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan baru serta dan menularkan ilmu dan keetrampilan yang mereka dapatkan kepada seluruh masyarakat Kecamatan Cina. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.