BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone yang terdiri dari Dr. A.M. Irfan Taufan Asfar, MT., M.Pd sebagai ketua tim, serta Dr. Romi Adiansyah, M.Pd dan Syarif Nur, M.Pd sebagai anggota, baru-baru ini mengadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan di Desa Tanete Kecamatan Cina Kabupaten Bone.
Kegiatan sosialisasi sebelumnya dilaksanakan di Hotel Helios yang dirangkaikan dengan FGD dihadiri pemerintah daerah, akademisi serta masyarakat. PKM ini didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbud Ristekdikti. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pengolahan limbah kelapa berbasis zero waste kepada warga desa khususnya Mitra Poktan Wanua Cina.
Dalam kegiatan sosialisasi, tim PKM memaparkan pentingnya memanfaatkan limbah kelapa yang selama ini terabaikan menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi. Di hadapan peserta yang merupakan Mitra PKM yaitu anggota Mitra Poktan Wanua Cina serta masyarakat, tim menjelaskan berbagai potensi produk olahan kelapa seperti briket tempurung kelapa, cocofiber, cocopeat, dan Virgin Coconut Oil (VCO).
“Kami melihat banyak potensi dari limbah kelapa yang bisa dikembangkan menjadi produk unggulan desa. Sosialisasi ini bertujuan untuk membuka wawasan masyarakat bahwa limbah kelapa bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan,” ujar A.M. Irfan Taufan Asfar, Ketua Tim PKM, dalam rilis diterima Tribun Bone, Sabtu (24/08/2024).
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk mulai mengolah limbah kelapa yang ada di sekitar mereka,” sambungnya.
Kegiatan sosialisasi ini dilanjutkan dengan sesi penyuluhan di mana tim PKM memberikan pelatihan dasar tentang teknik-teknik pengolahan limbah kelapa. Mitra diajarkan cara membuat briket dari tempurung kelapa, mengolah serabut kelapa menjadi cocofiber dan cocopeat, serta memproduksi VCO dari daging kelapa segar. Penyuluhan ini dilakukan dengan pendekatan yang interaktif, di mana peserta dapat langsung mencoba teknik-teknik yang diajarkan dengan bimbingan dari tim PKM.
“Sesi penyuluhan ini kami desain agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga langsung mempraktikkan cara-cara pengolahan limbah kelapa. Sehingga, mereka bisa lebih percaya diri untuk memulai sendiri di rumah,” jelas Andi Irfan.
“Kami juga membekali mereka dengan pengetahuan tentang cara menjaga kualitas produk yang dihasilkan, sehingga dapat bersaing di pasar,” tambahnya.
Romi Adiansyah, salah satu anggota tim, menambahkan bahwa penyuluhan ini bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. “Melalui penerapan konsep zero waste, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Syarif Nur, anggota tim lainnya, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam program ini. “Kami tidak hanya datang untuk memberikan pelatihan sekali saja, tetapi juga akan terus mendampingi masyarakat dalam menerapkan teknik-teknik yang kami ajarkan. Kami ingin memastikan bahwa ilmu yang mereka dapatkan bisa diaplikasikan secara berkelanjutan,” katanya.
Adanya kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat Desa Tanete Kecamatan Cina Khususnya Mitra Poktan Wanua Cina dapat mulai melihat limbah kelapa sebagai aset yang berharga, serta mengembangkan potensi ekonomi desa melalui inovasi dan kreativitas menjadi produk yang berpotensi menjadi unggulan desa. (*/Red)