BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM– Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) ECO-CHIC Cocobristle dari Universitas Muhammadiyah Bone telah sukses menggelar serangkaian kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada mitra mereka, Dasawisma Mabbulo Sipeppa, di Desa Petimpeng, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa minggu ini difokuskan pada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang cara mengolah limbah sabut kelapa menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi. Limbah sabut kelapa yang selama ini kurang dimanfaatkan, kini berpotensi menjadi bahan dasar untuk produk seperti cocobristle, cocopeat, pupuk organik cair, dan kompos.
Dalam kegiatan penyuluhan, tim PKM-PM ECO-CHIC Cocobristle memberikan informasi dan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan limbah sabut kelapa. Masyarakat Desa Petimpeng diajarkan tentang teknik-teknik dasar pengolahan sabut kelapa, mulai dari pemisahan serat hingga proses pembuatan produk akhir yang siap dijual.
Selain penyuluhan, tim juga mengadakan pelatihan praktis yang melibatkan langsung anggota Dasawisma Mabbulo Sipeppa. Dengan bimbingan dari para ahli, peserta pelatihan mempraktikkan cara-cara pembuatan cocobristle dan produk-produk turunan lainnya. Pendampingan intensif diberikan untuk memastikan setiap peserta mampu mengaplikasikan pengetahuan yang didapat secara mandiri.
Hasil dari serangkaian kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan di kalangan mitra. Anggota Dasawisma Mabbulo Sipeppa kini lebih memahami dan terampil dalam mengolah limbah sabut kelapa, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga dan masyarakat desa secara keseluruhan.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim PKM-PM ECO-CHIC Cocobristle Universitas Muhammadiyah Bone atas ilmu dan bimbingan yang diberikan. Kini, kami lebih percaya diri untuk mengembangkan produk-produk dari limbah sabut kelapa,” ujar salah satu anggota Dasawisma Mabbulo Sipeppa.
Diharapkan, program ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Bone untuk mengembangkan potensi lokal melalui pengelolaan limbah menjadi produk bernilai tambah, sehingga turut mendukung perekonomian daerah. (Red)