WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Dalam suasana penuh kebanggaan dan semarak, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Drs. Andi Fajaruddin, MM menghadiri Graduation Ceremony SMPN 1 Watampone untuk Tahun Pelajaran 2023/2024, Sabtu (15/6/24).
Dalam sambutannya, Andi Fajaruddin menekankan keunggulan dan keunikan SMPN 1 Watampone. “Ciri khas SMPN 1 Watampone setiap membuat kegiatan pasti selalu tampil semarak. Dalam catatan Disdik, SMPN 1 Watampone merupakan sekolah terbaik dan andalan Disdik. Kualitasnya tidak diragukan lagi. SMPN 1 Watampone penuh gudang prestasi bukan cuma akademik maupun non akademik. Jadi berbanggalah orang tua pelajar yang telah menjadi bagian dari SMPN 1 Watampone,” ujar Fajaruddin.
Ia juga mengajak para orang tua untuk mengajak keluarga dan tetangga mendaftarkan anak-anaknya di SMPN 1 Watampone menjelang penerimaan peserta didik baru.
Andi Fajaruddin menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk kecerdasan dan karakter anak-anak. “Tugas dan tanggungjawab sebagai guru pembina adalah bagaimana mengolah kecerdasan orang dewasa yang dibentuk dari usia 4-18 tahun. Pada usia 4 tahun, kecerdasan anak bisa berkembang 50 persen, 8 tahun 30 persen, dan pada usia 18 tahun kecerdasan anak berkembang 20 persen.
Ia juga mengungkapkan dampak perkembangan teknologi terhadap etika anak-anak. “Perkembangan teknologi saat ini yang mudah diakses tanpa dibekali pendidikan karakter berdampak pada etika anak. Sekarang ini, sudah banyak yang tak memiliki adab. Orang tua murid maupun sekolah harus mengedepankan pendidikan karakter. Ilmu pengetahuan sangat mudah diperoleh dan diakses di internet, tetapi pembentukan karakter anak-anak tidak bisa diperoleh di internet. Itu semua dapat dibentuk dengan sentuhan hati dan sentuhan kasih sayang. Secanggih apapun teknologi, itu tidak akan bisa menggantikan peran guru,” ujarnya.
A. Fajaruddin mengakhiri sambutannya dengan menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pendidikan. “Esensi pendidikan adalah tanggungjawab kita semua. Jangan serahkan sepenuhnya pendidikan ke sekolah. Pendidikan pertama itu ada di lingkungan keluarga. Karena memang waktu lebih banyak anak bersama-sama dengan keluarga. Ketiga komponen harus bersinergi: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jika ini dapat diwujudkan, maka kita akan bisa meraih Generasi Emas 2045,” tandasnya.(Ag)